Find Us On Social Media :

Gak Sangka, Motor MotoGP Yamaha M1 Pernah Tes Pakai Sokbreker Belakang Dobel, Apa Maksud Ada Angka 17?

By Joni Lono Mulia, Minggu, 3 Mei 2020 | 20:30 WIB
Penampakan motor MotoGP Yamaha YZR-M1 pakai sobreker belakang dobel dan ada nomor 17 di bodi motor (MotoGP)

MOTOR Plus-online.com - Gak sangka Yamaha YZR-M1 ternyata pernah uji coba pakai dua sokbreker belakang mirip motor bebek di Indonesia, ada angka penampakan angka 17.

Apa maksudnya itu?

Motor prototipe Yamaha YZR-M1 pakai sokbreker belakang dobel itu tepatnya 16 tahun silam atau musim 2003.

Musim itu, Valentino Rossi masih di kubu Honda.

Selidik punya selidik di bagian belakang motor tertera nomor 17.

Kalau ingat-ingat nomor 17 jadi kebayang pembalap MotoGP asal Rep. Ceska, Karel Abraham.

Baca Juga: Fakta Unik Joan Mir, Gak Cuma Pembalap MotoGP ke-6 Yang Pasti Ngaspal Musim Depan, Kerek Pamor Suzuki

Baca Juga: Duh, MotoGP 2020 Segera Bergulir, Pembalap MotoGP Mesti Tes Dulu, Terbukti Positif Covid-19 Gak Boleh Ikut

Eits, motor prototipe Yamaha YZR-M1 dengan sokbreker belakang dobel itu nongol musim 2003 alias sekitar 16 tahun lalu.

Ternyata angka 17 di ajang MotoGP saat itu nomor start milik mendiang Norifumi Abe alias Norick Abe.

Saat itu, Norick Abe dipercaya jadi pembalap penguji Yamaha.

Berbagai cara ditempuh Yamaha untuk membuat motor MotoGP M1 bisa kompetitif melawan Honda RC211V yang begitu digdaya saat itu.

Apa yang jadi alasan Yamaha YZR-M1 dilengkapi dengan dua sok belakang eksklusif dari Öhlins?

Baca Juga: Dimas Ekky Disebut Vakum Balapan Tahun Ini, Rupanya Siapkan Diri Buat MotoGP Indonesia 2021

Dulu, motor MotoGP Yamaha YZR-M1 pernah pakai dua sokbreker belakang seperti motor-motor bebek di Indonesia. (Corsedimoto.com)

Gak hanya sokbreker belakang dobel, Yamaha juga menguji knalpot 4-1 di bawah jok, swingarm belakang terbalik dan sasis Deltabox eksperimental.

Motor ini terlihat di lintasan selama tes IRTA di sirkuit Jerez de la Frontera Spanyol.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan cengkeraman ban di permukaan trek dan memperpanjang durasinya, sekaligus mengurangi getaran.

Demi mengurangi getaran saat pengereman, Yamaha mempertimbangkan memasang dua peredam kejut belakang.

Dengan dua sok belakang, membutuhkan banyak perubahan untuk bekerja.

Baca Juga: Gak Masuk Itungan, Eh Valentino Rossi Malah Juara di MotoGP Cina 15 Tahun Silam, Bukan Kemenangan Mudah

Yamaha harus memikirkan kembali swingarm, sasis dan knalpot untuk beradaptasi dengan sistem suspensi baru.

Desain yang diperbarui telah berkontribusi untuk mempertahankan bobot motor dan karenanya Center Of Gravity (COG) atau titik pusat gravitasi yang relatif rendah.

Menjaga bobot motor sedekat mungkin dengan pusat gravitasi memungkinkan keseimbangan keseluruhan.

Namun, pusat gravitasi rendah belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Ya, itu harus sedikit rendah untuk menstabilkan sepeda, tetapi terlalu rendah dapat membuat perubahan arah menjadi sulit alias kaku.

Baca Juga: Aneh Sih, Alex Rins Ngaku Baju Balap Favoritnya Dua, Padahal Udah Dikontrak Suzuki MotoGP 2 Musim Ke Depan

Shuji Sakurada, pemimpin Tim Uji Yamaha saat itu waktu itu, mengatakan bahwa desain ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi karakteristik flex dari frame.

Sehingga membantu pengendara dan motornya untuk menemukan cengkeraman yang lebih besar.

Selain itu, untuk membuat sistem bekerja, swingarm telah sepenuhnya didesain ulang.

Dengan dua peredam kejut, bisa bayangkan betapa terbatasnya ruang di sekitar suspensi itu!

Baca Juga: Fakta Menarik! Perlengkapan Wajib Pembalap MotoGP Apa Saja? Lebih Enteng dari Baju Astronaut

Batang merah yang dipasang di antara swingarm dan kursi adalah sensor posisi suspensi.

Cara untuk mengumpulkan data dan meningkatkan penyesuaian.

Uji coba motor MotoGP Yamaha YZR-M1 dengan dobel sokbreker dilakukan Norick Abe tidak sampai diaplikasikan di musim 2004.