Find Us On Social Media :

Jelang New Normal, Penumpang Bawa Helm Sendiri Saat Naik Ojol, Begini Tips Pilih Tas Helm yang Benar

By Ardhana Adwitiya, Kamis, 4 Juni 2020 | 11:42 WIB
Ilustrasi bikers pakai tas helm (Dio/GridOto.com)

MOTOR Plus-online.com - Penumpang ojek online (ojol) harus bawa helm sendiri saat fase new normal, begini tips memilih tas helm yang benar.

Jelang fase new normal, driver ojol mengimbau penumpang agar membawa helm sendiri.

Pasalnya, kalau helm yang sama dipakai bergantian, bisa saja berakibat tertularnya virus corona (covid-19).

Menurut Johanes Cokrodiharjo selaku Technical Support PT NHK Indonesia, pemakaian helm sendiri dianggap lebih aman ketimbang pakai helm dari ojol.

Baca Juga: Hadapi New Normal, Driver Ojol Imbau Penumpang Bawa Helm Sendiri, Apa Fungsinya?

Baca Juga: Video Trend Helm Retro dan Kustom di Indonesia, Dari SNI sampai Pilihan-pilihannya

"Pakai helm sendiri pasti lebih higenis, bukan masalah ada virus atau enggak, tapi helm itu harus pas di kepala orang," ungkap Jo, sapaan akrabnya saat dihubungi MOTOR Plus-online, Rabu (3/6/2020).

"Banyak orang naik ojol helmnya pasti dibikin longgar selonggar-longgarnya," sambungnya.

"Helm longgar dan enggak pas di kepala malah cenderung berbahaya buat pemotor," lanjut Jo.

Selain membawa helm sendiri, pemakaian tas helm juga bermanfaat untuk memperingkas barang bawaan.

Tas Helm model selempang (Kompas.com)

Baca Juga: Hadapi New Normal, Asosiasi Ojek Online Terbitkan Protokol Kesehatan, Bawa Helm Sendiri dan Partisi Akrilik di Motor

"Untuk tas, pastikan yang muat ya, baik tas model selempang atau ransel," tambah Jo.

"Kalau bawa helm enggak pakai tas resiko terbenturnya lebih besar, sayang kalau helm sampai rusak," sambungnya.

"Dari NHK, helm yang masuk kelas middle up sudah dilengkapi tas selempang," lanjutnya.

Menurut Jo, dengan memakai tas helm model selempang penumpang akan lebih nyaman membawa helm.

Tas helm model ransel (kompas.com)

Baca Juga: Bikers Jangan Asal Pilih, Begini 4 Faktor Penentu Beli Helm

Meski ada beberapa produsen yang membuat tas helm model ransel, namun menurut Jo kurang cocok karena terasa kurang ringkes.

Selain itu, sarung bawaan helm juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti tas helm.

Melansir dari beberapa marketplace, tas helm dijual mulai dari Rp 50 ribu sampar Rp 200 ribuan.