Find Us On Social Media :

Motor Panas Melulu Padahal Ganti Oli Rajin? Bisa Jadi Bagian Ini Biang Keroknya

By Muhammad Farhan,M Aziz Atthoriq, Selasa, 22 September 2020 | 14:15 WIB
Indikator Honda Vario menunjukan suhu motor yang tinggi alias overheat. (IST)

 

 

MOTOR Plus-Online.com - Motor panas melulu padahal ganti oli rajin, bisa jadi bagian ini biang keroknya.

Buat bikers yang aktifitasnya setiap hari wajib tau nih.

Pernah gak mengalami saat riding motor terasa panas dan tenaga berkurang drastis.

Khususnya motor beradiator, saat lihat indikator temperatur mesin menunjukan full alias overheat.

Ilustrasi radiator tanpa cover di skutik Yamaha (Reyhan Firdaus / Motorplus-online.com)

Baca Juga: Dibanderol Rp 100 Jutaan, Honda CBR 250RR Racing Version Diluncurkan, Gak Usah Oprek Siap Start Sirkuit

Seketika bikers bingung karena merasa sudah rajin alias rutin melakukan service dan ganti oli mesin motor.

Nah, hayo yang pernah mengalami atau yang punya gejala motor sering panas bisa nih intip bagian ini bisa jadi biang keroknya.

Sudah rutin ganti oli mesin namun motor masih mengalami gejala cepat panas atau overheat? Coba cek bagian ini.

Gejala overheat ditandai dengan kurangnya tenaga, atau mesin motor mendadak mati dan susah dihidupkan.

Baca Juga: Kaya Dijambak! Resep Rahasia Honda CBR 150 R CBU Pasang Kem In Vs In

Karena masa pakainya yang lebih lama, banyak yang lupa kalau motor dengan pendingin cairan perlu periksa kondisi radiator secara berkala.

“Sebab, overheat bisa karena cairan radiator yang sudah harusnya ganti, radiator kotor atau kipas pendingin bermasalah,” ujar Agus Dwi, Kepala mekanik AHASS Wahana Ciputat, Tangerang Selatan.

Air radiator atau radiator coolant di tabung reservoir dijaga ketinggiannya. Jangan sampai habis (dok. Motorplus)

Nah, umumnya kondisi radiator masih bagus, namun cairan pendingin sudah mengalami penurunan kualitas sehingga tidak lagi bekerja maskimal.

Hasilnya mesin jadi cepat panas atau overheat, ditandai dengan indikator suhu mesin berwarna merah menyala atau indikator menunjukkan ‘H’ atau hot.

Baca Juga: Masih Bingung Lebih Bagus Coolant, Air Keran Atau Air AC Untuk Isi Radiator? Ini Hasil Testnya

“Pabrikan menganjurkan kuras radiator setiap 24 ribu kilometer atau 2 tahun, namun kalau sering dipakai macet seperti di kota besar sebaiknya lebih cepat,” jelasnya.

Sebab kalau sering dipakai macet, maka radiator lebih bekerja keras untuk menjaga pendinginan mesin motor.

“Untuk motor harian rute perkotaan lebih baik periksa atau ganti cairan radiator setiap 12 ribu kilometer atau setahun sekali supaya aman,” jelas Agus.

Cairan radiator juga bisa berkurang seiring pemakaian, sehingga disarankan untuk cek tabung reservoir dan tambah jika perlu.

Baca Juga: Sambil Isi Waktu #dirumahaja, Yuk Cek Tutup Radiator, Gak Ketahuan Rusak Bisa Bikin Mesin Jebol

Nah, sekarang bikers sudah tau kan, jadi bila terjadi gejala mirip begitu coba deh cek kondisi radiator baik air atau tabung reservoirnya.

Jika sudah aman semua motor dijamin adem ayem dan gak bakalan overheat nih.

Dengan begitu riding dan touring dijamin lebih aman nyaman dan gas poll.