Find Us On Social Media :

Beredar Video Kecaman di YouTube Pasca Insiden Pengeroyokan TNI oleh Anggota Klub Moge, IMI Pusat: Itu Video Hoax

By Ahmad Ridho, Rabu, 4 November 2020 | 15:19 WIB
Beredar video kecaman di YouTube soal insiden pengeroyokan TNI oleh anggota klub moge, begini komentar IMI Pusat. (Tangkapan layar YouTube Jurnalis)

MOTOR Plus-online.com - Beredar video kecaman di YouTube soal insiden pengeroyokan TNI oleh anggota klub moge, IMI Pusat bilang itu video hoax.

Jumat (30/10/2020) terjadi insiden pengeroyokan anggota klub moge terhadap dua anggota TNI.

Pengeroyokan itu terjadi di Simpang Tarok, Kota Bukittinggi Sumatera Barat.

Dikutip dari Kompas.com, dua orang oknum pemukulan tersebut berasal dari klub moge Harley-Davidson asal Jawa Barat.

Baca Juga: Profil Michael Simon, Member Klub Moge yang Ditahan Akibat Keroyok Anggota TNI, Rupanya Pengusaha Terkenal

Kedua korban yang merupakan anggota TNI yaitu Serda Mistari dan Serda Yusuf, mengalami luka di bagian kepala dan bibir.

Menurut Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, pengeroyokan itu dipicu permasalahan di jalan raya.

Perselisihan lalu berujung penganiayaan.

"Ini hanya kesalahpahaman di jalan. Sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata AKBP Dody Prawiranegara.

Baca Juga: Viral Kasus Anak Moge Keroyok Anggota TNI, Anggota DPR Nilai Moge Hanya Cocok Jadi Kendaraan Militer, Setuju Gak?

Akibat insiden tersebut, polisi langsung menetapkan dua anggota klub moge Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) sebagai tersangka pengeroyokan terhadap dua prajurit TNI di Bukittinggi, Sumbar.

Tak hanya itu, 13 unit motor gede (moge) Harley-Davidson milik pengeroyok anggota TNI yang dipakai dalam konvoi di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) ikut disita.

Beredar video kecaman yang meresahkan di YouTube

Setelah kasus penganiayaan ditangani kepolisian dan sudah mengamankan para pelaku pengeroyokan, muncul video kecaman di kanal YouTube Jurnalis.

Baca Juga: Letjen (Purn) Djamari Chaniago, Ketua Rombongan Moge yang Terlibat Pengeroyokan TNI, Dikenal Kalem dan Taat Aturan Saat Turing

Vide di YouTube yang berisi potongan anggota TNI dengan konvoi club motor gede (Moge) pasca insiden pengeroyokan ini sudah ditonton 890.120 kali dan diposting pada 2 November 2020.

Dikutip MOTOR Plus dari kanal YouTube Jurnalis berjudul 'Ratusan TNI Obrak-Abrik Club Harley', video tersebut berisi potongan anggota TNI yang digabung dengan narasi dari seorang lelaki yang memakai baret hitam.

Pada video berdurasi 14 menit 38 detik itu hanya berisi kecaman, potongan video TNI dan konvoi motor Harley-Davidson di luar negeri.

Di dalam video ini sama sekali enggak ada wawancara langsung atau klarifikasi dari pihak kepolisian ataupun dari TNI pasca insiden pengeroyokan tersebut.

Baca Juga: Heboh Bikers Moge Keroyok Anggota TNI, HOG Siliwangi Bandung Chapter Minta Maaf

Kemudian video YouTube Jurnalis lainnya berjudul 'Prabowo Tak Trima Prajurit TNI Di Pukul Club Harley-Davidson'.

Video kedua yang berdurasi 10 menit 48 detik ini sudah ditonton 413.852 kali dengan 2.885 komentar.

Di video YouTube tersebut, pernyataan Prabowo Subianto ini adalah potongan (sudah diedit) dan seolah-olah berkomentar kalau dirinya tidak terima prajurit TNI dikeroyok.

Sama seperti video YouTube pertama, di video YouTube yang kedua juga berisi potongan gambar dan video yang digabung jadi satu.

Baca Juga: 13 Moge Harley-Davidson Disita Polisi, 2 Orang Ditetapkan Tersangka Pengeroyok Anggota TNI, IMI Pusat Langsung Bereaksi

Menanggapi video-video di YouTube Jurnalis yang beredar tersebut, Sekretaris for Mobility and Tourism Ikatan Motor Indonesia (IMI) Joel Mastana meminta masyarakat tidak mudah terpancing.

"Saya sudah lihat videonya dan itu hoax. Ada beberapa video potongan yang sudah diedit. Ini harus segera diluruskan agar masyarakat bisa memahami kalau insiden beberapa waktu lalu sudah ditangani polisi. Intinya jangan mudah percaya dan mudah terhasut dengan video yang belum jelas kebenarannya," ujar Joel kepada MOTOR Plus-online, Rabu (4/11/2020).

Joel menyayangkan tayangan di YouTube Jurnalis yang berisi kecaman, foto serta video yang sudah digabung tanpa ada konfirmasi jelas dari tokoh yang ada di video tersebut dan juga dari pihak bikers.

"Itu jelas video editan dan hoax. Saya meminta kepada masyarakat agar jangan mudah terpancing, cermati dahulu sebelum berkomentar," lanjutnya.

Baca Juga: Ternyata, Moge Yamaha Ini Mesinnya Buatan Indonesia, Speknya Canggih

Pasca insiden di Bukittinggi, Sumbar beberapa waktu lalu, Joel menghimbau kepada media atau masyarakat untuk tidak menyebarkan video-video yang belum jelas asal-usulnya sehingga menimbulkan keresahan.

"Kita kan sering melihat insiden video sepotong terus terpancing emosi, padahal kita enggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mari bijak membuat video dan jangan asal share," tutupnya.