Find Us On Social Media :

HUT RI Ke-76, Penggagas KOSMIK Indonesia Ternyata Punya Tujuan Mulia, Bukan Sekadar Suka Kendaraan Listrik

By Fadhliansyah, Selasa, 17 Agustus 2021 | 19:45 WIB
Peter Kho, penggagas KOSMIK Indonesia (Peter Kho)

MOTOR Plus-online.com - Di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke-76 ini, MOTOR Plus akan membahas profil penggagas Komunitas Sepeda Motor Listrik (KOSMIK) Indonesia, Peter Kho.

KOSMIK Indonesia sendiri sudah terbentuk sejak tahun 2007 lalu, melalui platform Yahoo Group.

Puluhan masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia, bergabung ke dalam komunitas ini.

Komunitas ini mendapat materi dari para vendor sepeda motor listrik yang sekarang ada di Indonesia.

Bahkan kini para vendor juga telah bergabung dalam komunitas ini.

Menurut Peter Kho, ia membentuk KOSMIK Indonesia dengan tujuan bukan sekadar lifestyle, tetapi untuk menyelamatkan Indonesia.

"Awalnya saya baca berita tentang Indonesia yang sudah beralih dari net eksportir minyak menjadi net importir minyak. Berarti otomatis ini akan menjadi ancaman serius untuk ekonomi bangsa kita," ujar Peter Kho saat dihubungi MOTOR Plus-online.com (10/8/2021).

"Nah dari situ saya mulai gelisah dan memulai kampanye kendaraan listrik ini," lanjutnya.

Baca Juga: Sambut HUT RI ke-76, Motor Listrik Gesits Kasih Cashback Ratusan Ribu

Peter Kho memiliki tujuan untuk menyelamatkan Indonesia dengan motor listrik (Peter Kho)

"Jadi misi komunitas itu sebetulnya mencari pahlawan-pahlawan yang rela menyelamatkan negeri tercinta ini dari jurang kebangkrutan," jelasnya lagi.

Peter berharap kendaraan listrik bisa menyelamatkan ekonomi Indonesia.

"Kita sama-sama tahu dari sisi operasional saja kendaraan bensin vs kendaraan listrik sudah 100 % banding 20 %. Jika seluruh Indonesia pakai kendaraan listrik artinya berapa besar penghematan yang bisa didapat?," ujarnya.

"Itu baru dari sisi pengeluaran untuk BBM, kita juga bisa menghemat biaya bengkel dengan memakai kendaraan listrik," lanjut dia.

Peter pun kemudian menjelaskan lebih lanjut mengenai perbandingan motor listrik dengan motor bensin yang biaya perawatannya jauh lebih murah.

"Karena di kendaraan konvensional itu kita menggendong "kompor/genset bensin". Dan si kompor itu memiliki banyak sekali parts yang harus kita ganti rutin yang akhirnya menjadi biaya bengkel rutin,

Sedangkan kendaraan listrik kan sudah tanpa kompor untuk memasak energi."

"Karena si kompor sudah tidak lagi di sisi pengguna, tapi dipindah ke sisi PLN. Otomatis biaya komponen itu akan berpindah ke PLN juga.

Baca Juga: Meluncur Motor Listrik Honda Harga Setara Dengan BeAT Anti Mampir SPBU

Peter Kho membantu memajukan dunia kendaraan listrik di Indonesia (Peter Kho)

Ini kuncinya. Ibarat kita masak roti di rumah vs buat di pabrik. Biaya pembuatan di pabrik (skala massal seperti PLN) tentu akan jauh lebih murah dan ekonomis dibandingkan saat kita masak sendiri, bukan?," jelas Peter dengan rinci.

Peter juga mengatakan, KOSMIK Indonesia saat ini sudah semakin besar yang anggotanya bukan hanya pecinta sepeda motor listrik saja.

"Ya sebetulnya KOSMIK itu komunitas sepeda motor listrik. Tetapi sekarang anggota kita bahkan dari produsen bus listrik," kata pria ramah ini.

Sehari-harinya, Peter Kho membantu pemerintah untuk mencari terobosan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia.

"Terutama di dua kota, yaitu Jakarta dan Bali. Tapi kebanyakan acara bersifat private antara pemerintah dan produsen," jelas dia.

Meski begitu, Peter mengaku saat ini perkembangan kendaraan listrik di Indonesia belum sesuai dengan harapannya.

"Masih sangat banyak masyarakat yang tidak paham bahwa Indonesia susdah punya sekian banyak brand EV (Electric vehicle) lokal,"

"Kita bisa lihat di media sosial, setiap bahas EV yang masyarakat paham adalah Tesla,"

Baca Juga: Gak Main-main, Yamaha Tancap Gas Garap Motor Listrik Berteknologi Tinggi

"Padahal daerah yang 100 persen menggunakan EV itu bukan di luar negeri tapi di Indonesia, yaitu di Agats, Papua," jelas Peter.

Di sisi lain Peter mengakui senang dengan kehadiran produsen-produsen motor listrik lokal.

Oh iya, Peter bukan hanya mengedukasi masyarakat secara umum saja soal kendaraan listrik, tetapi di berbagai lini seperti anak sekolah contohnya.

"Bukan hanya anak SMA yang kami edukasi, tapi bahkan sampai ke preschool juga," ucapnya.

"Ke depannya saya sangat berharap Kemendikbud juga turun tangan mengedukasi soal EV ini kepada seluruh siswa," tutupnya.

Wah ternyata bukan hanya sekadar membuat komunitas kendaraan listrik saja, tapi tujuan Peter Kho mulia banget!