Find Us On Social Media :

Beli Pertalite Dicampur Kapur Barus Bisa Naikan Oktan, Beneran Nih?

By Erwan Hartawan, Senin, 27 September 2021 | 16:45 WIB
Kapur barus dicampurkan ke bensin (Dok Motorplus)

MOTOR Plus-Online.com - Beli Pertalite dicampur Kapur Baru bisa naikan oktan.

Kapur barus atau kamper sering digunakan sebagai pengaharus lemarin pakaian.

Namun beberapa pemilik motor berpendapat kapur barus bisa dicampur ke besin.

Mereka mengklaim kapur baru bisa menaikan oktan,

Hal itu diyakini dapat membuat peforma mesin jadi lebih baik.

Selain itu penggunaan kapur baru dinilai bisa menghemat pengeluaran.

Seperti hanya membeli pertalite yang memiliki oktan 90 jika ditambahkan oktan tersebut bisa baik.

Namun benarkan penggunaan kapur baru bisa menambah oktan?

Baca Juga: Pertamina Beri Penjelasan Bensin Dicampur Minyak Kayu Putih Bikin Irit Ternyata Bikin Kaget Rekomendasinya

Baca Juga: Kawasaki Ninja Versi Pelajar Dirilis, Irit Bensin Harganya Bikin Kaget

"Kapur barus memang dulu digunakan sebagai aditif untuk menaikkan oktan bahan bakar jenis gasoline, yang beroktan rendah," ucap Cecep Rusdi, yang menjabat IH Assessor Environmental Division di salah satu perusahaan bidang sertifikasi, inspeksi, konsultasi dan laboratorium di Jakarta.

"Untuk sekarang, teknologi motor sudah berkembang pesat, maka dari itu penggunaan kapur barus untuk menaikkan oktan harus ditinggalkan," lanjutnya.

Sebagai informasi, kapur barus memiliki kandungan naphthalene yang memiliki oktan 90.

Dengan kata lain, kapur barus yang merupakan senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon dengan 2 cincin benzene ini hanya efektif pada bensin beroktan di bawah 90 seperti Premium.

Untuk itu, jika bensin memiliki oktan lebih dari 90, kapur barus tidak akan memberikan manfaat yang besar.

Jika motor dianjurkan menggunakan bensin beroktan di atas 90, hal tersebut harus dipenuhi.

Jika dipaksakan dengan oktan yang lebih rendah lalu dicampur kapur barus, hal itu tidak akan berpengaruh.

Penyebabnya adalah kandungan naphthalene tidak terbakar sempurna.

Baca Juga: Jelang MOTOR Plus Award 2021, Simak Besaran Pajak Setahun Motor Bebek Kategori Best Total Cost of Ownership

Meski kandungan naphthalene bisa terbakar dalam ruang bakar, kadar HC sering muncul saat pengujian emisi.

Di luar negeri pun penggunaan naphthalene sudah dilarang.

Hal itu karena naphthalene memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia.

“Dari dokumen Agency of Toxic Sibstaces and Disease Registry, kapur barus bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama kanker," kata Cecep Rusdi yang berkantor di Jln. Raya Bogor KM 28, Jakarta Timur.

"Itu bila sering diserap oleh tubuh melalui mulut, kulit, pernapasan, dan dapat melalui plassenta," sambungnya.

"Bahaya juga buat kaum hawa yang lagi mengandung, bisa menyebabkan keracunan fatal pada janin dan bayi,” jelas Cecep.

Efek kesehatan pada tingkat akut (jangka pendek), dapat menyebabkan neurotoxic, seperti vertigo, gastrointestal distress dan hepatic.

Bila terkena mata, bisa menyebabkan katarak.

Baca Juga: Harga Bensin Jenis Ini Naik Rp 2.450 Per Liternya, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya

Ternyata bahaya loh, mending pakai yang bagus dan aman-aman aja yah.

Lagian, kalau sudah menggunakan bahan bakar dengan oktan diatas 90 enggak bakal ngefek lagi nih kapur barus.