Find Us On Social Media :

Jelang MotoGP Indonesia 2022, Alex Rins Ingin Davide Brivio Kembali ke Suzuki

By Indra Fikri, Kamis, 9 Desember 2021 | 14:05 WIB
Jelang MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Alex Rins menginginkan Davide Brivio kembali ke Suzuki. (MotoGP.com)

MOTOR Plus-online.com - Jelang MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Alex Rins menginginkan Davide Brivio kembali ke Suzuki.

Musim 2021, Alex Rins belum sepenuhnya positif, banyak kecelakaan dan tanpa ada kemenangan.

Pembalap Spanyol itu ingin berubah dan menjadikan 2022 musim yang tak akan terlupakan.

Pada MotoGP 2021, pembalap Suzuki tidak seperti yang diharapkan, baik secara pribadi maupun keseluruhannya.

Setelah tahun 2020, di mana merek asal Jepang telah menjadi penantang yang nyata, musim ini menjadi salah satu transisi.

Tanpa Davide Brivio, motor mengalami kesulitan bersaing dengan Yamaha dan Ducati.

"Yang benar adalah, bahwa ini adalah tahun yang sangat rumit, tahun yang kami mulai dengan harapan yang tinggi," kata Alex Rins.

"Dua balapan pertama di Qatar tidak buruk sama sekali dan kami tiba di Portimao dengan sangat kuat, bertarung dengan Quartarararo," tambahnya.

Baca Juga: Jelang Tes MotoGP Indonesia 2022, Joan Mir Tertarik Pindah ke Honda?

Baca Juga: Jelang MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika, IMI Dapat Solidarity Trophy 2021 Dari FIM

"Tapi itu sangat sulit, karena saya jatuh dan dari sana saya jatuh empat kali berturut-turut. Suzuki mendukung saya dan kami telah mencoba untuk menyelesaikan tahun dengan cara terbaik untuk mencoba menjadi lebih kuat tahun depan," jelas Alex Rins.

Musim 2020 berbeda, baik untuk Suzuki maupun untuk Alex Rins sendiri.

Pembalap tidak memiliki penjelasan yang jelas dan tidak tahu siapa yang harus disalahkan karena memiliki musim yang sangat tidak konsisten.

Hal ini yang membuat Alex Rins menginginkan kembali sosok Davide Brivio.

"Kami datang dari kemenangan dengan Joan dan saya posisi ketiga klasemen. Ini sedikit kesalahan semua orang secara umum," sambungnya.

"Meskipun saya tidak akan mengatakan istilah 'bersalah', karena itu adalah kata yang sangat jelek," bilang Rins.

"Dengan tidak dapat menyelesaikan balapan, Anda kehilangan sedikit motivasi, tetapi Anda mencoba untuk pergi ke putaran berikutnya dengan antusiasme dan dorongan yang besar," sebutnya.

"Setelah itu, suka atau tidak suka, saya pikir motornya tidak pada level yang seharusnya, atau saya tidak tahu bagaimana mengencangkannya dengan cara terbaik untuk bisa menjadi cepat. Tetapi memang benar bahwa ada sedikit perbedaan dengan yang lain," tutup Rins.

Baca Juga: Wuih, Casey Stoner Penasaran Dengan Motor Yamaha YZR-M1, Ada Apa Nih?