Find Us On Social Media :

Trending Topik Di Twitter #YogyaTidakAman, Ada Aksi Kejahatan Yang Incar Pemotor

By Indra Fikri, Rabu, 29 Desember 2021 | 19:25 WIB
Ilustrasi klitih yang meresahkan di Yogyakarta. (IG/@tribunmedandaily)

MOTOR Plus-online.com - Trending topik di media sosial Twitter #YogyaTidakAman, ternyata aksi kejahatan yang mengincar pemotor.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi pembicaraan berbagai kalangan di media sosial (medsos).

Hal ini terkait munculnya kasus kejahatan jalanan atau sering disebut klitih.

Tanda pagar (tagar) #SriSultanYogyaDaruratKlitih serta #YogyaTidakAman menjadi trending topik di twitter pada Selasa (28/12/2021).

Netizen merasa kurang puas dengan kinerja pemangku kebijakan dalam menyelesaikan persoalan klitih tersebut.

Ketidakpuasan warganet itu muncul setelah seorang remaja berinisian N (16) menjadi korban pembacokan pada Senin (27/12/2021) dini hari.

Saat itu korban sedang melintas di daerah Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Di hari yang sama, teror kriminalitas jalanan kembali ditemui setelah seorang korban mengunggah pengalamannya menjadi korban dugaan klitih sekitar pukul 19.00 WIB, di area Underpass Kentungan, Condongcatur, Sleman.

Baca Juga: Kasus Klitih Teror Yogyakarta, Pelakunya Remaja Bermotor Usia Sekolah, Disdikpora DIY Kesal

Baca Juga: Begal Motor Dijamin Kapok, Dua Siswa SMK Negeri 1 Purworejo Ciptakan Helm Anti Begal, Sekali Pencet Mati

Korban merupakan seorang perempuan pemilik akun @kinderpoyyy yang saat itu mengaku telah dipepet oleh pemotor, hingga akhirnya mengalami luka sayatan di bagian lengan.

Polda DIY merilis jumlah aksi klitih sepanjang 2021 total ada 58 kasus, dengan jumlah pelaku 102 orang.

Dari total pelaku klitih itu, 80 di antaranya berstatus pelajar dan 22 orang lainnya adalah pengangguran.

Modus operandi yang berhasil diungkap kepolisian, yakni para pelaku klitih itu terbukti melakukan penganiayaan, penggunaan senjata tajam, hingga perusakan.

Wakapolda DIY Brigjen R Slamet Santoso mengatakan, klitih merupakan kejahatan konvensional.

Sehingga untuk menyelesaikan klitih, menurutnya butuh langkah komprehensif.

"Klitih memang harus komprehensif, enggak bisa hanya penegak hukum," katanya, saat jumpa pers akhir tahun, Polda DIY , Rabu (29/12/2021).

Slamet menegaskan, ke depannya pihak kepolisian akan mengembangkan upaya pre-emtif dan penegakan hukum.

Baca Juga: Penangkapan Geng Klitih Jogja