Find Us On Social Media :

Ada Tiga Bahan Pembuatan Pelek Racing Untuk Motor, Mana Paling Kuat

By Mohammad Nurul Hidayah,Yuka Samudera, Jumat, 4 Februari 2022 | 16:40 WIB
Ilustrasi pelek racing. Ternyata ada tiga bahan material pelek racing untuk dipakai motor. (Fadhliansyah)

MOTOR Plus-Online.com - Bikers musti tahu, ternyata ada tiga bahan material pelek racing untuk dipakai motor, mana yang paling kuat nih?

Pelek racing atau pelek palang memang dipakai di motor jaman sekarang.

Bahkan sekelas motor balap seperti MotoGP atau WorldSBK pasti memakai pelek racing.

Namun jelas material dasar pelek untuk motor balap dengan spesifikasi tinggi pasti berbeda dengan pelek racing untuk motor biasa atau motor harian.

Nah brother tahu gak, terdapat tiga bahan material dasar pembuatan pelek racing untuk motor.

Jelas perbedaan bahan dasar ini membuat kinerja dan kekuatan pelek juga berbeda.

"Untuk pelek high performace memiliki material yang lebih beragam seperti aluminium, magnesium hingga karbon," buka Benny Saputra dari One3 Motoshop dikutip dari GridOto.com.

Lalu, di mana nih letak perbedaan ketiga bahan dasar pelek tersebut?

Baca Juga: Bikin Penasaran Jari-jari di Pelek Motor Seberapa Banyak, Ini Jawabannya

Alumunium

Sekedar informasi, pelek palang berbahan dasar alumunium mungkin menjadi pelek yang paling mudah ditemui di jalan.

Pelek RCB FG 506 Forged buat Yamaha NMAX (instagram.com/rcb_official_indonesia)

Umumnya, motor produksi massal di Indonesia sudah dilengkapi dengan pelek berbahan aluminium.

Tetapi mayoritas masih dibuat dengan metode cor atau cetak yang membuat bobot pelek kurang ringan dan kurang kuat.

Nah untuk pelek aluminium aftermarket yang biasa digunakan di motor balap sudah dibuat dengan teknik forged atau ditempa.

“Pelek forging atau tempa itu punya kelebihan di desain yang lebih simpel, yang berujung pada minimalisir volume dan bobot, tapi punya kekuatan yang setara,” ujar Benny.

Magnesium

Yang kedua, material bahan pembuatan pelek racing adalah magnesium.

Material bahan ini bisa membuat bobot pelek lebih ringan dibandingkan yang berbahan aluminium.

Pelek berbahan magnesium biasa digunakan di balap kasta tertinggi seperti MotoGP karena ringan dan kuat.

Ilustrasi motor balap MotoGP. (Yamaha Racing)

Baca Juga: Seharga Honda BeAT Terbaru Pelek Forged RCB Untuk Gantikan 'Sepatu' Kawasaki Ninja 250 Fi

Salah satu kelemahan pelek berbahan magnesium adalah harganya yang masih tergolong mahal.

Untuk satu set pelek berbahan magnesium, umumnya dibanderol mulai harga Rp 30 jutaan.

Serat Karbon

Bahan terakhir yang digunakan untuk pelek palang adalah serat karbon.

Pelek berbahan serat karbon memang lebih sulit ditemui karena tergolong salah satu material yang eksotik.

Karena hal itu, harganya jadi sangat mahal bisa dua kali lipat lebih mahal dari harga pelek berbahan magnesium.

Kelebihan pelek berbahan dasar serat karbon adalah bobotnya yang bisa sangat ringan.

Namun, secara kekuatan pelek berbahan dasar karbon tidak sekuat pelek berbahan aluminium atau magnesium.

Ilustrasi pelek carbon Rotobox. (Bike Exif)

Bahkan, beberapa produsen pelek berbahan karbon juga memberikan masa pakai pelek berbahan karbon.

Baca Juga: Bisa Tidur Nyenyak, Begini Alasan Motor Trail Gak Pakai Pelek Racing

Karena dalam waktu tertentu bahan serat karbon bisa menjadi getas dan mudah retak.

Nah itu dia brother sedikit informasi soal bahan material dasar pembuatan pelek.

Sekarang sudah paham kan brother?