Find Us On Social Media :

Debt Collector Hajar Ketum DPP KNPI Haris Pertama Hingga Babak Belur Kini Mereka Ditangkap Polisi

By Aong, Rabu, 23 Februari 2022 | 19:58 WIB
Ilustrasi debt collector main keroyok (Instagram @romansasopirtruck)

MOTOR Plus-online.com - Debt collector tidak hanya bikin resah pemilik motor kredit macet.

Debt collector hajar ketim DPP KNPI Haris Pertama hingga mukanya babak belur kini ditangkap polisi jadi tersangka.

Adapun debt collector menghajar Haris Pertama sepertinya bukan dalam rangka kredit macet kendaraan. 

Empat debt collector pengeroyok Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut diperintahkan pria berinisial SS.

Kini SS yang menjanjikan bayaran terhadap debt collector tersebut sudah ditangkap dan jadi tersangka.

Empat orang tersebut masing-masing dapat bayaran yang dijanjinkan SS.

"Dibagikan perorangan," kata Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya kepada media, Rabu 23 Februari 2022.

Ade bilang para debt collector yang jadi pelaku pengeroyokan tersebut belum dibayar penuh karena baru menerima Rp1 juta.

Baca Juga: Debt Collector Narik Motormu? Ini Syarat Jika Ingin Motor Balik Lagi

Baca Juga: Debt Collector Diamuk Massa Dan Ditembak Polisi, Ada Yang Luka-luka Sampai Meninggal Dunia

Haris Pertama babak belur dihajar debt collector (DOK Pribadi)

Namun dari empat eksekutor tersebut baru dua orang yang ditangkap, MS alias Bram dan JT alias Johar.

Dua orang yang masih buron adalah A alias Harfi dan I alias Irwan.

Menurut Ade, dua dari empat eksekutor pengeroyok Harris merupakan debt collector.

Adapun masing-masing pelaku punya peranan masing-masing dalam pengeroyokan tersebut.

Ade mengungkapkan bahwa SS dikenakan Pasal 55 Juncto Pasal 20 KUHP.

"SS yang memberikan perintah kami terapkan Pasal 55 Juncto Pasal 20 KUHP. Karena dia tidak melakukan, tetapi dia menyuruh," kata Ade.

Sebagaimana diberitakan, Haris Pertama dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di parkiran Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat, Senin 21 Februari 2022.

Haris melapor ke polisi dan mengaku tak kenal para pengeroyok.

Kata Haris begitu turun dari mobil, komplotan pelaku langsung menyerang dengan memukulnya dari belakang.

Pelaku juga sempat meneriakan ancaman 'bunuh' kepada Haris.

"Saya tidak kenal dan tidak bermusuhan dengan pelaku. Ketika saya turun dari mobil di restoran Garuda, mereka langsung memukul saya dari belakang sambil berteriak 'bunuh' 'mati'," ujar Haris, Senin, 21 Februari 2022.

Efek pengeroyokan tersebut, wajah Haris babak belur dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Salah satu lukanya yang di bagian pelipis harus dijahit.