Find Us On Social Media :

Trading Fahrenheit Lebih Ganas dari Quotex dan Binomo, Uang Korban Setara 10 SPBU Lenyap

By Ahmad Ridho, Jumat, 25 Maret 2022 | 11:36 WIB
Trading Fahrenheit yang melibatkan Hendry Susanto dinilai lebih ganas dari Quotex dan Binomo dilihat dari kerugian korbannya. (IG @fahrenheitcrypto)

MOTOR Plus-online.com - Trading Fahrenheit lebih ganas dari Quotex dan Binomo, uang korban setara 10 SPBU lenyap.

Setelah ramai Quotex dan Binomo yang menyeret Doni Salmanan serta Indra Kenz, kini muncul Trading Fahrenheit.

Trading Fahrenheit melibatkan Hendry Susanto dinilai lebih ganas dari Quotex dan Binomo karena kerugian korban jauh lebih besar.

Hendry Susanto akhirnya berhasil ditangkap polisi karena membawa kabur uang korban.

Akibat ulahnya, bos trading Fahrenheit Hendry Susanto terancam 24 tahun penjara.

Dikutip dari Tribunnews.com, Bareskrim Polri mengungkap bos investasi ilegal robot trading Fahrenheit bernama Hendry Susanto bakal dijerat dengan pasal dengan hukuman maksimal.

Hendry Susanto merupakan Direktur di PT FSP Akademi Pro yang juga perusahaan menjadi pengelola investasi ilegal Fahrenheit.

Dia diduga menjadi otak dari kasus Fahrenheit.

Baca Juga: Kasus Bos Trading Hendry Susanto Jadi Sorotan, Pajak Mobilnya Jauh di Atas Harga Yamaha Fazzio

Baca Juga: Bos Robot Trading Hendry Susanto Ditangkap, Uang Korban Setara 10 SPBU Raib 

"Dia kan otaknya, jadi lebih berat lah (hukuman) ya insyaallah," ujar Kasubdit V Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Ma'mun kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).

Namun demikian, Ma'mun masih enggan merinci terkait pasal yang bakal disangkakan kepada Hendry Susanto. Hanya saja, dia terancam 24 tahun penjara.

Bos robot trading Farenheit Hendry Susanto berhasil ditangkap polisi. (Kolase Tribun Sumsel)

"Kita kenain pasal dengan ancamannya maksimal itu sekitar 24 tahunan. Dari pasal yang kita kenakan itu kira-kira maksimal 24 tahunan," pungkasnya.

Buat yang belum tahu, robot trading merupakan sebuah sistem yang diatur algoritmanya.

Dengan demikian trader (pemain) mempercayai investasi tersebut pada robot trading yang mampu mengurangi trader loss (kekalahan).

Robot trading pertama adalah Net89 yang merupakan induk dari robot trading MLM dan muncul tahun 2018 silam.

Perusahaan robot yang sudah dikenal antara lain Dna Pro, ATG 570, Viral Blast, EA Copet dan Fahrenheit yang sudah dilaporkan ke polisi.

Hendry Susanto merupakan pemilik perusahaan Robot trading Fahrenheit dan dikenal sebagai pengusaha di bidang investasi saham kripto.

Baca Juga: Apaan Sih Quotex dan Binomo yang Bikin Doni Salmanan dan Indra Kenz Terancam Penjara 

Sebelumnya sejumlah korban melaporkan kasus penipuan oleh robot trading Fahrenheit ke Bareskrim Polri, termasuk aktor Chris Ryan.

Chris mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan tindak pidana penipuan yang dialaminya melalui platform Fahrenheit.

Pihak Fahrenheit diduga sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi.

Menurut Chris, uang yang hilang secara total mencapai Rp 5 triliun.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fahrenheit System Pro Official (@fahrenheitcrypto)

"Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin-call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban)," ucap Chris Ryan saat ditemui di Bareskrim Polri.

Chris Ryan mengungkapkan alasannya bermain robot trading Fahrenheit.

Ia mengaku melihat peluang pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19.

Secara terpisah, kuasa hukum Chris bersama korban lainnya, Sukma Bambang Susilo, menyatakan bahwa kliennya merugi sekitar Rp 40 miliar.

Baca Juga: Doni Salmanan Merana Moge Disita dan Dipenjara, Istrinya Mendadak Curhat Soal Rumah Tangga 

Menurut dia, jumlah korban yang ditanganinya sekitar 80 orang.

Dari kerugian para korban ini uangnya setara 10 SPBU baru.

Sebagai catatan, masyarakat yang akan membuat usaha SPBU cukup menyediakan modal paling tidak Rp 500 juta untuk membuat satu SPBU Pertamina.

Ditambah lahan seluas 1.500 m2 dengan lebar depan 30 meter.

Hendry saat ini ditahan selama 20 hari ke depan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.

Sedangkan empat tersangka lain, yakni D, IL, DB, dan MF, ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menyampaikan, ketiga pelaku ditangkap di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat.

Sedangkan satu orang sisanya diamankan di Alam Sutera, Tangerang.