Find Us On Social Media :

Pemotor Rasakan Cuaca Panas Belakangan Ini, BMKG Kasih Penjelasan Begini

By Ardhana Adwitiya, Senin, 9 Mei 2022 | 11:26 WIB
Ilustrasi cuaca panas. Pemotor rasakan cuaca panas di Indonesia belakangan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kasih penjelasan begini. (Shutterstock)

MOTOR Plus-online.com - Pemotor rasakan cuaca panas di Indonesia belakangan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kasih penjelasan begini.

Cuaca terik atau cuaca panas terasa selama beberapa hari terakhir, khususnya usai Lebaran.

Cuaca panas akhir-akhir ini dirasakan masyarakat di beberapa daerah Indonesia.

Makanya pemotor saat berpergian disarankan untuk selalu membawa air minum.

Konsumsi air minum dalam jumlah mencukupi dapat mengganti cairan tubuh yang hilang akibat cuaca panas.

Lalu kenapa sih terjadi cuaca panas belakangan ini?

Analisis BMKG soal penyebab cuaca panas belakangan ini 

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan, cuaca panas yang terasa di sejumlah daerah belakangan ini diduga karena beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki puncak musim kemarau.

Baca Juga: Cuaca Panas di Sirkuit Mandalika Bisa Turun Pakai Cara Pawang Hujan Ini, Seperti Apa?

"Saat ini posisi semua matahari sudah berada agak ke wilayah Utara ekuator, atau tepatnya di sekitar lintang 140 Lintang Utara."

"Dan masih bergerak ke Utara hingga Juni mendatang yang mengindikasikan bahwa puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum," kata Miming dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/5/2022).

Sementara, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia yang berada di Selatan ekuator pada periode April-Mei masih mengalami periode peralihan musim hujan ke kemarau (pancaroba).

"Sedangkan sebagian lainnya masih ada yang mengalami periode basah/hujan," katanya lagi.

Miming menjelaskan, pada umumkan periode pancaroba atau menjelang musim kemarau, kondisi cuaca terutama pada pagi hari didominasi dengan kondisi cerah.

Selain itu, juga didominasi tingkat awan yang sangat rendah.

Hal itu dapat menyebabkan terjadinya suhu yang cukup panas dan terik pada siang hari.

Lalu pada siang-sore hari akan terbentuk awan-awan tebal.

"Kondisi ini kerap terjadi pada periode peralihan, di mana umumnya kondisi cuaca akan ditandai dengan cuaca cerah di pagi hari dan berawan di siang hari dengan potensi hujan yang disertai kilat/petir," tutur Miming.

Baca Juga: Cuaca Panas Saat Nonton MotoGP Mandalika 2022 Bisa Bikin Tumbang, Dokter Spesialis Kasih Tips

Selain Jakarta, wilayah yang sedang mengalami pancaroba atau cuaca terik adalah Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

"Umumnya di wilayah Pulau Jawa-Bali hingga Nusa Tenggara kondisi cuaca cerah pada siang disertai suhu cukup terik pada siang hari harus di waspadai adanya suhu terik pada siang hari," kata dia.

Miming menjelaskan, kondisi itu dapat terjadi hingga pertengahan Mei.

"Kondisi ini tetap harus diwaspadai selama periode mudik lebaran tahun ini, tapi secara umum kondisi tersebut dapat terjadi hingga pertengahan Mei," imbuh dia.

Catatan suhu tertinggi

Sebagai gambaran, berikut ini catatan suhu tertinggi yang diamati BMKG selama 24 jam terakhir, 8 Mei 2022 pukul 07.00 WIB sampai dengan 9 Mei pukul 07.00 WIB, dilansir dari instagram @infobmkg:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (@infobmkg)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Analisis BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Belakangan Ini"