Find Us On Social Media :

Harga Pertamax Mahal dan Pemotor Beralih ke Pertalite, Pertashop Terancam Bangkrut

By Harits Suryo, Jumat, 10 Juni 2022 | 20:45 WIB
Ilustrasi. Untungnya punya Pertashop dari Pertamina, modal dan untungnya segini. (Pertamina)

MOTOR Plus-online - Harga Pertamax mahal dan pemotor beralih ke Pertalite, Pertashop terancam gulung tikar.

Pertashop kini terancam bangkrut sejak harga Pertamax naik dan harga Pertalite tidak mengalami kenaikan.

Dengan adanya fenomena tersebut, lembaga penyalur resmi BBM nonsubsidi dari Pertamina ini semakin ditinggalkan pembeli yang lebih memilih BBM murah.

Sebagai informasi, Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa.

PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading yakni Pertamina Patra Niaga, langsung merespon hal tersebut.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, Perseroan tentunya tengah mengkaji adanya permasalahan tersebut guna menciptakan ekosistem yang baik bagi Pertashop.

Dirinya menyebut, menjulangnya harga jual produk-produk non subsidi di Pertamina tidak terlepas dari berbagai faktor eksternal, mulai dari harga minyak dunia hingga kurs.

“Hal tersebut juga menjadi concern kami untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kehadiran Pertashop,” papar Irto saat dihubungi Tribunnews, Jumat (10/6/2022).

Sebelumnya seperti dilansir Kompas, Anggota Komisi VII DPR RI Hendrik Sitompul meminta pemerintah segera merespons terancamnya bisnis Pertashop ini.

Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Sebagai Syarat Beli Pertalite di SPBU Tinggal Tunggu Presiden Jokowi Ketok Palu

"Masalah Pertashop ini sangat serius. Tolong pemerintah merespons cepat," ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Hendrik menuturkan usaha Pertashop banyak dikelola oleh masyarakat kecil. Mereka meminjam uang dari bank untuk membangun Pertashop.

Ketika harga Pertamax naik, sementara harga Pertalite tidak mengalami perubahan.

Bisnis Pertashop goyah karena harus tetap membayar pinjaman bank di tengah situasi konsumsi Pertamax yang turun.

"Karena mati suri tidak mampu lagi membayar, akhirnya kredit macet, Pertashop disita oleh bank. Kami sangat prihatin karena mereka adalah orang-orang kurang mampu yang meminjam uang dari bank untuk membangun itu," tutupnya.

Artikel ini telah ditulis di Tribunnews.com dengan judul "Hanya Jualan Produk Non Subsidi, Bisnis Pertashop Terancam Mati Suri, Ini Respon Pertamina"