Find Us On Social Media :

Panas, Repsol Bilang Pamor MotoGP Sekarang Makin Anjlok, Begini Balasan Bos Dorna Sports

By Galih Setiadi, Selasa, 14 Juni 2022 | 18:15 WIB
Foto ilustrasi. Repsol sebut pamor MotoGP sekarang makin anjlok, Dorna Sports langsung bereaksi. (Twitter.com/box_repsol)

MOTOR Plus-online.com - Bikin geger, Repsol sebut pamor MotoGP makin anjlok, bos Dorna Sports sampai bilang begini.

Belum lama ini, Repsol melemparkan tuduhan soal pamor MotoGP yang makin turun dan cenderung membosankan.

Bahkan, tuduhan tersebut menyeret nama Valentino Rossi, Michelin, dan Dorna Sports sebagai promotor MotoGP.

Bukan tanpa alasan Repsol menyebutkan pamor dan keseruan MotoGP menurun selama beberapa tahun terakhir.

Dengan adanya pengembangan teknologi aerodinamika yang makin pesat, Repsol menganggap motor menjadi sulit menyalip.

"Di masa lalu, ketika kategori baru dimulai di 2002, menggantikan kelas 500 cc yang spektakuler dan rumit, dibuat regulasi terbuka," tertulis dalam artikel tersebut.

Selain itu, Repsol menuduh Michelin membuat ban khusus buat Valentino Rossi kala itu.

"Tidak semua orang mendapat ban yang sama, padahal pemasoknya sama. Ban custom dibuat berdasarkan data sejak hari pertama sesi latihan."

"Michelin melakukan tindakan ini dalam beberapa tahun di balapan Eropa," sambungnya.

Baca Juga: Jumlah Penonton Turun, Benar Kata Jorge Lorenzo MotoGP Sudah Enggak Seru?

Repsol mengklaim bahwa Michelin sampai rela bolak-balik dari pabrik ke sirkuit agar bisa menyiapkan ban spesial buat The Doctor.

Sedangkan Dorna Sports seolah membiarkan ketidaksetaraan tersebut semakin merajalela.

"Mereka bekerja melawan waktu di pabrikan Clermont-Ferrand (Prancis), untuk kembali mengirimkan ban spesial untuk Valentino Rossi di Sabtu malam lewat jalur darat secepat mungkin," jelasnya.

Kemudian setelah pemasok ban tunggal diperkenalkan di 2009, jarak antar pembalap semakin tipis.

Kalau dihubungkan, sejak saat itu Valentino Rossi sudah tidak sedominan sebelumnya dan terakhir meraih gelar pada tahun 2009.

"Langkah selanjutnya di 2015 ketika pengenalan ECU tunggal."

"Elektronik juga membuat perbedaan besar, karena sangat mahal untuk dikembangkan, tak semua pabrikan bisa mengeluarkan biaya sebesar itu," sambungnya.

"Tidak juga tim satelit yang tingkat ekonominya terbatas untuk melakukan upgrade sistem ini," jelasnya.

Dan sekarang, Repsol menilai MotoGP sedang menuju arah kemunduran karena masalah kesetaraan itu semakin melebar lagi.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut MotoGP Sekarang Enggak Seru, Pembalapnya Pada Akur

"Musim ini situasinya semakin buruk karena semakin sulit menyalip. Dengan teknologi baru, elemen aerodinamika yang masif, sistem yang memodifikasi tinggi motor untuk akselerasi yang efisien, membuat salip-menyalip semakin sulit," lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta angkat bicara.

"Menyalip? Hampir menyalip? Kami tidak pernah bermasalah dalam menyalip," buka Carmelo Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto.com.

"Ada dua parameter, yaitu keamanan dan keberlanjutan. Mesin lebih efisien dan ekonimis pada kejuaraan. Berapa banyak tim yang kita punya dan yang menghilang? Saat ini, tim swasta dapat berjalan dengan biaya rendah," lanjutnya.

Orang nomor satu di Dorna Sports itu bilang, MotoGP era modern justru lebih baik dari sebelumnya.

Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta. (MotoGP.com)

Carmelo Ezpeleta juga menjawab tudingan Repsol soal aerodinamika, yang disebut perusahaan minyak asal Spanyol itu bikin banyak pembalap menderita arm pump.

"Ada banyak faktor keberuntungan, setelah terjatuh kau cedera atau tidak," beber Carmelo Ezpeleta.

Soal aerobody, Carmelo Ezpeleta mengatakan hal itu diserahkan kepada masing-masing tim.

Menurutnya, semua pabrikan sedang berdiskusi tentang masalah aerodinamika dan harus ada suara bulat untuk mengubahnya.

"Kami menekankan masalah sayap dengan tim," tukas Carmelo Ezpeleta.