Find Us On Social Media :

Alberto Puig Ledek Pabrikan Eropa: Berinovasi Tinggi Tapi Ujung-ujungnya Pabrikan Jepang Juaranya

By Indra Fikri, Rabu, 29 Juni 2022 | 16:55 WIB
Alberto Puig ledek pabrikan Eropa yang berinovasi tinggi namun pabrikan Jepang lah yang tetap menjadi juara (MotoGP.com)

MOTOR Plus-online.com - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig meledek pabrikan motor Eropa yang berinovasi tinggi namun ujung-ujungnya pabrikan Jepang juaranya.

Alberto Puig dan Honda menyerahkan nasib mereka di tangan para mekanik di liburan musim panas ini.

Saat kembalinya usai libur musim panas, RC213V harus menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, dengan Pol Espargaro, Takaaki Nakagami dan Alex Marquez.

Setelah kekalahan di MotoGP Jerman di sirkuit MotoGP Sachsenring dan MotoGP Belanda di sirkuit MotoGP Assen.

Inilah waktunya untuk menata kembali ide-ide mereka.

Tujuan utamanya adalah memperbaiki rangka dan meningkatkan feeling di bagian depan, setelah secara keliru memusatkan perhatian pada grip di bagian belakang selama musim dingin lalu.

Honda berada di posisi terakhir klasemen konstruktor, dan pembalap terbaik Honda di klasemen pembalap tetap Marc Marquez, yaitu posisi 13 dengan 60 poin, meskipun banyak absen.

Ducati dan Aprilia semakin menjadi penantang di kejuaraan MotoGP ini, tetapi Yamaha yang dipimpin Fabio Quartararo memegang kendali.

"Pabrikan Eropa mengambil keuntungan dari perubahan peraturan yang terjadi bertahun-tahun yang lalu."

Baca Juga: MotoGP Geger, Davide Brivio Didekati Honda Untuk Gantikan Alberto Puig

"Mereka jelas lebih aktif dan efisien daripada pabrikan Jepang," kata Alberto Puig.

"Saya pikir selama bertahun-tahun orang Eropa melihat Jepang sebagai referensi, mereka banyak menyalin, sekarang mereka telah mencapai tingkat yang lebih tinggi, mereka jauh lebih tinggi pada elektronik dan mekanik," akunya.

"Entah kenapa, akhirnya pabrikan Jepang selalu menang," ucap Puig sambil tertawa.

"Saya berbicara tentang fakta, bukan opini, tetapi jika Anda bertanya kepada saya, saya pikir Ducati, Aprilia, dan KTM telah mengambil langkah besar dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya.

Pastinya, mulai tahun 2020 hingga hari ini, pabrikan asal Tokyo tersebut kesulitan menang tanpa Marc Marquez.

"Memang benar bahwa Honda tidak pernah menjadi motor yang mudah, namun motor Honda dapat melakukan banyak hal sampai batasnya," jelas Puig.

"Tetapi saat ini Honda tidak memungkinkan untuk mencapai batas tersebut dan tidak ada hasil," tutupnya.