Find Us On Social Media :

Warga Tengger Tolak Event Adventure Trail Di Bromo, Apa Alasannya?

By Indra Fikri, Kamis, 21 Juli 2022 | 16:45 WIB
Ilustrasi motor trail di Bromo (Dok. Yamaha)

MOTOR Plus-online.com - Warga Tengger yang bermukim di wilayah Sukapura, Kab. Probolinggo menolak event Adventure Trail di Bromo, apa alasannya?

Acara Adventure Trail & Mountain Bike Independent Day 3 Bromo Volcano Series bakal digelar Minggu (28/8/2022).

Sejumlah warga menolak acara tersebut karena khawatir menimbulkan bermacam dampak buruk.

Warga Desa Ngadisari, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Suyanto (41) mengaku khawatir ada peserta yang nekat menerobos area sakral di Bromo saat acara berlangsung.

Mengingat salah satu jalur trail berada di lautan pasir.

"Di Lautan Pasir ada tempat sakral, seperti Padmasari dan Pura Luhur Poten Bromo," kata Suyanto, dikutip dari Surya.co.id.

Ia menambahkan, acara trail ini juga bisa mengganggu kenyamanan wisatawan.

Debu tebal bakal beterbangan tatkala roda motor trail menggilas pasir.

Baca Juga: Gara-Gara Motor Trail, Penebang Liar Gagal Lancarkan Aksinya

Belum lagi suara bising dari knalpot dari peserta yang diperkirakan mencapai 3.000 orang.

"Acara trail digelar di hari libur atau Minggu. Di waktu itu banyak wisatawan yang berkunjung ke Bromo," tambahnya.

"Tentunya, wisatawan bisa tidak nyaman."

"Ada konsernya lagi, pasti berisik. Karena itu kami menolak acara trail digelar," ucap Suyanto.

Penolakan juga datang dari warga Desa Wonotoro, yang juga, pelaku jasa wisata, Sugeng Sudarmaji (37).

Menurut Sugeng, gelaran motor trail ini berpotensi merusak ekosistem alam.

Para peserta bisa saja masuk ke area konservasi dan merusak flora di dalamnya.

"Apa panitia menjamin bisa menghandle seluruh peserta yang hadir di acara dan tidak masuk ke area konservasi?" sebut Sugeng.

"Mereka akan kelimpungan, karena yang hadir ribuan peserta. Kami keberatan dan menolak acara ini digelar," sambungnya.

Baca Juga: Tukang Ojek Gunung Pakai Motor Modifikasi Ala Trail, Bikers Pernah Coba Gak Nih?

Warga Ngadisari lain, Sodiq (42) menyatakan tidak ingin acara tersebut malah merusak ekosistem alam di Bromo.

Selain itu, ia waswas nantinya ada peserta yang nyelonong masuk ke area sakral.

"Di kawasan lautan pasir ada area sakral. Tidak ada sosialisasi atau pembicaraan juga antara warga Tengger dengan panitia mengenai acara," ungkap Sodiq.

"Kami menolak acara trail ini digelar di kawasan Bromo," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Warga Tengger Tolak Adventure Trail di Bromo, Khawatir Menebar Debu, Bising dan Ganggu Kesakralan