Find Us On Social Media :

Alberto Puig Disebut Terlalu Menuntut Pembalap Repsol Honda Di MotoGP

By Ilham Ega Safari, Senin, 25 Juli 2022 | 14:00 WIB
Alberto Puig Terlalu Menuntut Pembalap Repsol Honda (Repsol Media)

Meski dipaksa akhirnya Pedrosa tetap tampil keluar menjadi tercepat di sesi latihan dan saat balapan ia finis ke-5 dengan cidera.

"Alberto seperti itu, saya yakin dia juga telah belajar sesuatu."

"Tapi dia selalu menuntut ini dengan dirinya sendiri. Kecelakaannya di Le Mans (1995) adalah karena kegilaannya," kata Manolo Burillo dikutip dari Motosan.es.

"Mungkin jatuhnya Márquez di Jerez juga karena kegilaannya (Puig, red.)."

"Karena Alberto pada saat Marc kembali dan berada di urutan ketiga, hanya Maverick dan Quartararo yang hilang," kata Burillo.

"Dia (Puig) berada lebih dari setengah jarak di lintasan lurus Jerez, di dinding, (menekan Márquez) dengan brutal melambaikan tangannya seolah-olah itu balapan terakhir dalam hidup Marc atau Kejuaraan" jelasnya.

Seringnya melihat Puig di pinggir tembok dan meneriaki pembalapnya membuat Burillo berpikir hal tersebut sebagai tekanan.

Hal itu sudah sering Alberto Puig lakukan baik bersama Pedrosa maupun Marquez.

"Alberto memberi tekanan dengan meneriaki para pembalapnya di lintasan, saya tahu apa yang mungkin dia katakan kepada pembalapnya," imbuhnya.

Baca Juga: Bos Ducati MotoGP Udah Pakai Baju Balap Di WDW 2022, Gaya-gayan Apa Mau Ngegas Nih? 

"Ada juga foto Marc (Marquez) menatap Alberto seolah-olah dia setan, seolah mengatakan 'ada apa dengan yang ini sekarang,'" jelasnya.

Meski begitu, Manolo Burillo memahami bahwa semua yang dilakukan Alberto Puig lebih untuk para pembalap daripada untuk dirinya.