Find Us On Social Media :

Juara Dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia Diundang Presiden Italia, Catat Sejarah Dan Rekor Baru

By Galih Setiadi, Kamis, 17 November 2022 | 22:00 WIB
Bersama bos Ducati, juara dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia datang ke undangan Presiden Italia, Sergio Mattarella. (MotoGP.com)

MOTOR Plus-online.com - Pembalap Ducati Lenovo sekaligus peraih juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia mendapat undangan spesial dari Presiden Italia, Sergio Mattarella.

Hal tersebut terjadi setelah perjuangan Francesco Bagnaia meraih titel juara dunia MotoGP 2022 selama semusim penuh.

Yup, Francesco Bagnaia meraih gelar juara dunia di seri terakhir MotoGP 2022, yaitu Valencia pada Minggu (.

Pembalap dengan sapaan akrab Pecco itu berhasil merebut juara dunia yang sebelumnya diraih Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).

Seperti yang brother tahu, Fabio Quartararo mengunci gelar juara dunia MotoGP 2021.

Dari situ, pembalap dengan nomor 63 tersebut mendapat undangan dari Presiden Italia pada Rabu (16/11/2022) di Quirinale, Roma, Italia.

Tidak Pecco sendirian, sang presiden juga mengundang keluarga besar Ducati seperti CEO Ducati Claudio Domenicali, General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna dan Ducati Corse Sporting Director Paolo Ciabatti.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada presiden atas sambutannya untuk kami di Quirinale, ini kehormatan yang nyata," ungkap Pecco dikutip dari MotoGP.com.

Baca Juga: Sejarah Baru MotoGP Musim Depan, Jika Juara Dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia Sampai Pakai Nomor 1

Bukan cuma sekedar juara dunia, Francesco Bagnaia juga mencatatkan beberapa sejarah dan rekor baru.

Soalnya, Francesco Bagnaia merupakan pembalap asal Italia dengan motor yang juga berasal dari negara tersebut.

Ia mengatakan, torehan juara dunia ini amat berarti, mengingat terakhir pembalap Italia, Giacomo Agostini yang meraih juara 50 tahun lalu.

"Tahun ini kami meraih hasil yang luar biasa, yang sangat kami banggakan bisa memenangkan kejuaraan dunia MotoGP. Sebagai pembalap Italia dengan motor Italia, 50 tahun setelah kemenangan terakhir diraih Giacomo Agostini di kejuaraan dunia dengan (motor) MV Agusta," beber Pecco.

Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan buah dari kerja keras bersama dengan timnya selama beberapa tahun.

"Bersama-sama kami meningkatkan motor kami untuk dijadikan sebagai tolok ukur kejuaraan, tentu saja kami bangga," beber rekan setim Enea Bastianini di tahun depan itu.

"Seteleh melewati garis finis di Valencia dua minggu lalu, saya menyelesaikan beberapa meter sambil dengan bangga membawa bendera kami, menyadarkan kepada mereka bahwa talenta dan kecerdikan milik kami," pungkasnya.