Find Us On Social Media :

Ban MotoGP Bukan Diisi Nitrogen, Tapi Angin Atau Udara, Seperti Di Motor Harian?

By Joni Lono Mulia, Rabu, 28 Desember 2022 | 19:30 WIB
Ban MotoGP tidak diisi Nitrogen melainkan pakai dry air atau angin kering yang dihasilkan dari kompresor khusus buat ajang MotoGP (Michelin/PSP /Mateusz Jagielski)

MOTOR Plus-online.com - Ban MotoGP ternyata isinya tidak pakai gas Nitrogen, melainkan udara atau angin seperti yang dipakai di motor harian? Simak fakta isi tekanan ban MotoGP.

Gak penasaran ternyata ban MotoGP tidak diisi gas Nitrogen melainkan angin atau udara.

Hanya saja angin atau udara yang dipakai untuk mengisi tekanan ban MotoGP bukan angin atau udara seperti yang dipakai motor harian.

Angin atau udara untuk mengisi tekanan ban MotoGP lazim disebut dry air di kalangan MotoGP.

Apa itu dry air alias udara kering itu?

"Dry air atau udara kering itu udara dengan tingkat kelembapan alias moisture 0%," beber Piero Taramasso selaku Michelin Motorsport Two-Wheels Manager.

Dry air atau udara kering tidak terdapat kandungan air atau kelembapannya 0% maksudnya adalah membuat tekanan ban tak terpengaruh suhu.

Katakanlah ban MotoGP diisi air biasa yang memilik kelembapan, saat ada di dalam ban kondisi suhu bisa turun naik, bisa panas atau dingin.

Bila panas maka terjadi penguapan yang membuat tekanan di dalam ban bisa lebih panas.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ban MotoGP, Jadi Bagian Penting Di Motor MotoGP

Demikian juga sebaliknya saat udara dingin suhu tekanan ban bisa lebih dingin dari suhu udara luar.

Lalu untuk bisa mendapatkan dry air atau udara kering untuk mengisi tekanan ban MotoGP itu bagaimana?

"Dry air atau udara kering itu dihasilkan dari perangkat kompresor khusus atau memang dibikin untuk ban MotoGP," terang Simon Crafar dari MotoGP.com.

Kenapa bukan Nitrogen untuk isi tekanan ban MotoGP?

Nitrogen memiliki kestabilan suhu dan masih memiliki moisture atau kelembapan.

Sementara ban MotoGP itu diperlukan tekanan ban yang kenaikan suhunya konsisten tidak drastis, sehingga pembalap bisa memanaskan suhu kerja ban MotoGP bagian luar.

Suhu kerja optimal ban MotoGP demi motor MotoGP tampil apik adalah ban depan di suhu 100 derajat Celcius dan ban belakang 120 derajat Celcius.

Bila suhu ban belum mencapai suhu optimal, sebut saja di bawah suhu optimal bisa mengakibatkan ban tak memiliki daya cengkeram.

Kehilangan daya cengkeram ban depan bisa mengakibatkan insiden low side crash.

Baca Juga: Jelang MotoGP San Marino 2021, Michelin Masih Jadi Pemasok Ban Sampai 2026

Sedangkan bila suhu ban melebihi suhu optimal alias lebih panas maka ban cepat aus dan motor sulit dikendalikan terutama saat menikung.

Sudah tidak penasaran soal isi tekanan ban MotoGP itu bukan angin atau udara biasa seperti yang digunakan di motor harian.

Bukan juga Nitrogen yang memiliki suhu kerja lebih dingin dari suhu udara luar.

Ternyata isi tekanan ban MotoGP adalah dry air alias angin kering.