MOTOR Plus-online.com - Teknologi TTFAR di motor listrik Yadea bisa mengisi ulang baterai secara otomatis meski sedang dipakai riding.
Teknologi TTFAR di motor listrik Yadea ini bisa meregenerasi baterainya secara otomatis melalui proses konversi.
Sehingga mampu mengubah energi kinetik yang dikonversi menjadi energi listrik untuk disalurkan kembali ke dalam baterai.
Energi kinetik ini didapatkan dari proses pengereman dan saat melaju di jalan yang menurun.
Dengan kata lain, baterai motor listrik Yadea ini akan terisi saat brother mengerem dan melaju di jalan yang menurun.
Makanya, motor listrik Yadea bisa menempuh jarak yang lebih jauh, serta usia Baterai yg lebih panjang dan bisa memiliki stabilitas suhu
Baterai motor listrik Yadea sendiri menggunakan material Graphene.
Dilansir dari Gizchina (20/1), baterai graphene dikenal sebagai sebuah baterai yang tahan lama.
Baca Juga: Subsidi Rp 7 Juta Tak Segera Disahkan, Masyarakat Enggan Beli Motor Listrik
Baterai jenis ini mampu diisi hingga 1.500 kali sebelum akhirnya mengalami penurunan.
Dalam kondisi yang sama, baterai graphene hanya menghasilkan panas lebih sedikit ketimbang baterai lithium biasa ketika sedang diisi daya.
Kelebihan lainnya, manufaktur baterai graphene tidak perlu mengganti keseluruhan baterai jika ada yang rusak.
Baterai graphene ini bisa diperbaiki atau diganti salah satu atau sebagian 'cell' mana yang rusak, tidak perlu mengganti keseluruhan baterai
Baterai ini diklaim mampu bertahan dari beberapa ribu siklus pengisian dan umur lebih panjang dari baterai biasa.
Menurut Marketing Manager Indomobil, Bennym baterai motor listrik Yadea bisa diganti pada tahun ketiga.
"Pergantian biasanya diganti setelah tahun ketiga," kata Benny, saat ditemui MOTOR Plus di IIMS 2023.
Meski begitu, harga pergantian baterai motor listrik Yadea ini masih terbilang terjangkau.
Baca Juga: Motor Listrik Alva Tuai Perhatian Positif Atas Insentif Harga Rp 7 Juta Dari Pemerintah
"Untuk ganti baterai, dikenakan biaya Rp 4-5 juta," jelas Benny.