Find Us On Social Media :

Anak Petinggi Polisi Tabrak Pemotor Sampai Tewas Di Pasar Minggu, Yang Disudutkan Malah Pemotornya

By Indra Fikri, Minggu, 2 April 2023 | 15:40 WIB
Ilustrasi. Anak petinggi polisi tabrak pemotor sampai tewas, yang disudutkan malah pemotor. (TribunJakarta.com)

MOTOR Plus-online.com - Anak petinggi polisi tabrak pemotor hingga tewas di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sang pemotor malah disudutkan.

Keluarga pelajar berinisial MSA (18) korban yang tewas ditabrak pengemudi mobil Mercedes Benz (Mercy) menyayangkan keterangan polisi yang terkesan menyudutkan mereka.

Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando mengatakan, kecelakaan maut itu bermula saat motor yang ditumpangi korban menerobos lampu merah.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2023) dini hari sekitar pukul 02.20 WIB.

Pengemudi Mercy yang menabrak korban hingga tewas yaitu berinisial MMI dan diduga anak petinggi Polri.

"Yang disudutkan malah pemotor. Misalkan pemotor itu mau lampu merah atau lampu apa pun, ini ada korban jiwa," kata N, kakak korban, dikutip dari TribunJakarta.com, (2/4/2023).

"Polisi hanya menyudutkan kami. Ini nyawa adik kami sudah nggak ada," sambungnya.

Padahal, lanjut N, pelaku sempat berusaha kabur sebelum akhirnya disetop driver ojek online (ojol) dan warga.

Baca Juga: Puluhan Motor dan Remaja Diciduk Polisi, Diduga Hendak Balap Liar

"Sedangkan penabrak itu pun mau kabur dia. Kalau misalkan nggak ditahan sama ojol dan warga, dia pasti kabur, kita nggak akan tahu dia siapa," ungkap N.

"Kalau dia ada niat baik, dia pasti berhenti, menolong, membawa ke rumah sakit," tambahnya.

N menambahkan, polisi tidak memperlihatkan rekaman CCTV dari berbagai arah yang menampilkan peristiwa kecelakaan.

Padahal, berdasarkan pengamatannya, terdapat banyak CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita nggak dikasih semua CCTV dari semua arah. Sedangkan aku lihat itu jalan raya besar dan setiap titik itu ada CCTV. Kita nggak dikasih CCTV dari arah situ, sama sekali nggak dikasih," ucap N.

N mengungkapkan, satu-satunya CCTV yang ditunjukkan hanya menampilkan kendaraan lalu lalang dan tidak memperlihatkan saat terjadi kecelakaan.

"Hanya aku yang diperlihatkan. Tapi tidak menunjukkan pas tabrakan itu. Hanya banyak mobil lalu lalang saja, nggak ada pada saat kejadian," sebutnya.

"Sedangkan di situ banyak sekali CCTV, itu kan jalanan lumayan besar," beber N.

Baca Juga: Pemotor Ditabrak Mobil yang Dibawa Terduga Anak Petinggi Polri, Ini Kata Polisi

Oleh karena itu, keluarga korban akan mengadu ke Propam Polri untuk bertanya terkait rekaman CCTV di TKP.

"Kita mau ke Propam untuk mencari tahu itu, kenapa CCTV dari arah kanan kiri, sana sini, itu nggak dikasih lihat ke kita," jelasnya.

Selain Propam, keluarga korban juga berencana mengadu ke Kompolnas dan Komnas HAM.

"Kalau dari keluarga itu, Senin itu kemungkinan kita maju ke Propam. Mungkin selanjutkan akan ke Kompolnas dan Komnas HAM," tambah N.

N berharap dengan mengadu ke Propam, Kompolnas, hingga Komnas HAM kasus kecelakaan yang menewaskan adiknya cepat ditangani.

Saat ini, kasus kecelakaan tersebut ditangani oleh Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.

"Dipercepat (penanganan kasus), dan yang kemarin salah bikin laporan itu, itu mau kita laporkan semua," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima N dari kepolisian, penyidik masih mencari saksi-saksi guna membuat terang kasus ini.

Baca Juga: Pemotor yang Nyaris Tabrak Mobil Presiden Jokowi di Makassar Minta Maaf, Ini Kata Polisi

"Kalau untuk perkembangan, sejauh ini memang masih dalam proses penyelidikan kalau dari polisi," sebut N.

Polisi juga lagi mencari saksi-saksi, penguatan saksi, kemudian saksi untuk pengukuran TKP dan lain-lain," ungkapnya.

Di sisi lain, keluarga korban akan meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Iya pastinya (minta perlindungan LPSK)," papar N.

Rencananya, N dan keluarga serta didampingi kuasa hukum akan mendatangi LPSK pada Senin (3/4/2023), setelah mengadu ke Propam, Kompolnas, dan Komnas HAM pada hari yang sama.

"Insya Allah sih di hari yang sama, karena itu kan lumayan makan waktu ya. Takutnya agak malam. Tapi dipastikan ke semua lembaga itu," jelasnya.

Alasan pihak keluarga korban meminta perlindungan LPSK tak terlepas dari latar belakang pelaku berinisial MMI yang diduga anak petinggi Polri.

"Takutnya kita kan butuh perlindungan juga, maksudnya ini kan anak dari siapa siapa, gitu kan," ujar N.

Baca Juga: Polisi Gak Berkutik Dimarahi Emak-emak di Pinggir Jalan, Kasatlantas Polres Lubuklinggau Buka Suara

Sebelumnya, pihak keluarga korban telah melaporkan peristiwa kecelakaan itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/127/III/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

Saat kejadian, korban MSA dan temannya berinisial SBA tengah berboncengan pakai motor Honda Vario berpelat nomor B 4454 SRT.

Namun, secara tiba-tiba motor tersebut ditabrak mobil Mercedes-Benz berpelat nomor D 1127 DQ.

"Iya betul, adikku dibonceng. (Pengemudi Mercy) mau kabur, terus dikejar sama ojol. Terus dia berhenti," tutupnya..

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pelajar Tewas Ditabrak Anak Petinggi Polri, Kakak Korban: Polisi Hanya Menyudutkan