Find Us On Social Media :

Setelah Pulang Mudik dari Kampung Cek Air Radiator Jika Berkurang Jangan Langsung Ditambah

By Aong, Minggu, 30 April 2023 | 12:45 WIB
Jangan asal menambah cairan radiator motor karena spesifik (MOTOR Plus-Online)

MOTOR Plus-online.com - Sehabis perjalanan jauh seperti mudik segera lakukan pengecekan air radiator sebelum overheat.

Setelah pulang mudik dari kampung cek radiator jika berkurang jangan langsung ditambah karena berisiko.

Seperti diketahui cairan radiator selain air biasa ada juga coolant khusus yang berwarna-warni tersebut. 

Oleh karena itu, jangan asal tambah air jika air radiator mobil berkurang.

Agus dari toko oli dan coolant radiator 46 Hardware, Kebon Jeruk, Jakarta Barat kasih penjelasan.

Katanya Agus, menambahkan air radiator harus menggunakan cairan yang spesifik untuk radiator.

"Air radiator pada dasarnya diwajibkan pakai cairan coolant," jelas Agus dikutif dari Gridoto.com.

Sebab, lanjut Agus, coolant dirancang dengan titik didih yang lebih tinggi dari 100 derajat celsius.

Baca Juga: Waspada Muncul Logo Perahu di Speedometer, Dibiarkan Mesin Bisa Jebol

Baca Juga: Kampas Ganda di CVT Motor Matic Ternyata Bisa Overheat, Begini Ciri-cirinya

Warna air radiator berbeda-beda (Gridoto.com)

Menyesuaikan dengan fungsinya sebagai media peredam panas mesin yang temperatur kerjanya bisa lebih dari 100 derajat celsius.

"Jika diisi air biasa titik mudah menguap, tidak mampu meredam panas mesin juga," beber Agus.

Sekalipun masih ada sisa coolant di dalam radiator, air biasa akan mengurangi konsentrasi unsur kimia coolant.

Yang kembali lagi akan berpengaruh pada ketahanan titik didih yang menurun.

"Penggunaan air mineral juga bisa menyebabkan karat karena reaksi kimia mineral terhadap logam dalam temperatur panas," terang Agus.

Jika terpaksa tidak ada coolant, air radiator yang kurang bisa diisi dengan air destilasi.

Atau air botol biru yang biasa digunakan untuk isi air aki.

"Ini sifatnya darurat dan tetap tidak meredam panas mesin dengan baik, tapi mengurangi risiko terjadinya karat karena tidak ada unsur mineral," jelas Agus.