Find Us On Social Media :

Nyaris 3 Kali Konsumsi Bensin Honda BeAT, Gak Nyangka Iritnya Mobil Shell Eco-marathon Mahasiswa UNJ

By Ardhana Adwitiya, Jumat, 16 Juni 2023 | 09:40 WIB
Mobil Shell Eco-marathon karya mahasiswa Teknik Mesin UNJ, diberinama Si Jayaraya 2.0. (Ardhana Adwitiya/MOTOR Plus-online)

MOTOR Plus-online.com - Kaget banget sama keiritan mobil peserta Shell Eco-marathon, bisa tembus ratusan kilometer per liter.

Honda BeAT yang diklaim motor matic paling irit saat ini tentu kalah bro.

Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tergabung dalam Batavia Gasoline Team 2 menjadi salah satu peserta Shell Eco-marathon Asia 2023.

Shell Eco-marathon Asia 2023 sendiri digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB pada 4 sampai 9 Juli mendatang.

Yusuf Aji Widiyanto, Manager Batavia Gasoline Team 2 mengatakan, pada Shell Eco-marathon tahun lalu mobil garapannya punya konsumsi bensin 177 km/liter.

"Untuk generasi yang sebelumnya 177 km/liter dengan bobot mobil kurang lebih 130 kg," ujar Yusuf saat ditemui MOTOR Plus-online di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

Artinya nyaris 3 kali lipat konsumsi bensin Honda BeAT nih.

Sekedar info, Astra Honda Motor (AHM) mengklaim BeAT dengan 1 liter bensin dapat menempuh jarak 60,6 Km.

Tes bensin Honda BeAT generasi terbaru, irit bensin bisa tembus 60 Km per liter (Uje/MOTOR Plus-online)

Sementara berdasarkan hasil pengetesan MOTOR Plus dengan metode full to full dan gaya berkendara sehari-hari, didapat konsumsi bensin Honda BeAT 60,4 km/liter.

Dengan mobil tersebut, Yusuf dan tim masuk top 5 di ajang Shell Eco-marathon 2022.

Untuk tahun ini, Yusuf membuat berbagai peningkatan agar mobilnya lebih efisien.

Team Batavia Gasoline Team 2 akan menurunkan mobil yang diberinama Si Jayaraya 2.0.

Mobil itu masuk kategori Urban, dengan sasis alumunium dan body carbon fiber.

Baca Juga: Cara Bikin Motor Irit Bensin Terinspirasi Mobil Peserta Shell Eco-marathon Asia 2023

Untuk mesin, kata Yusuf, dibangun tim di Kampus UNJ menggunakan CNC.

"Jadi kita bikin sendiri blok mesinnya, sistem pendinginnya, sampai sistem transmisi," sambungnya.

"Body full karbon dan sasis aluminium, bobot keseluruhan lebih ringan 70 kg dari mobil sebelumnya," lanjut Yusuf.

"Artinya tersisa 56 kg untuk body, sasis dan mesinnya saja, belum sama pengendara," jelasnya.