Find Us On Social Media :

Pro Kontra Pemotor Kawasaki D-Tracker Jatuhkan Pesepeda Satmori di Sudirman

By Reyhan Firdaus,Naufal Shafly, Minggu, 23 Juli 2023 | 15:07 WIB
Pengendara Kawasaki D-Tracker jatuhkan peloton road bike di Sudirman (instagram.com/ahmadsahroni88)

MOTOR Plus-online.com - Pemotor Kawasaki D-Tracker viral karena menjatuhkan para pesepeda.

Sedang ramai dibicarakan, aksi arogan pemotor Kawasaki D-Tracker yang jatuhkan peloton road bike di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/7/2023).

Salah satunya saat Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang juga aktivis sepeda road bike.

"Pak Polisi tolong Sangat Bantuan nya @kapoldametrojaya @poldametrojaya @tmcpoldametro, untuk mencari Pelaku tabrak lari dengan menyusup ke dalam Rangkaian sepeda pd pagi hari td yg menyebabkan Kecelakaan ..." tulis Ahmad Sahroni.

Hal ini diperkuat pesan berantai, yang muncul setelah kasus ini viral di media sosial.

"Halo teman teman RIDE, mohon izin bantuannya jika ada yang bisa melacak keberadaan orang ini untuk dimintai pertanggung jawaban karena sudah dengan sengaja melukai/ menciderai/membuat jatuh salah satu kawan cyclist kami," tertulis di pesan WhatsApp ini.

Saat postingan ini muncul di akun Instagram Ahmad Sahroni, muncul pro-kontra soal aksi pemotor ini.

Ada yang mengutuk aksi pengendara Kawasaki D-Tracker 150 ini, karena mencelakakan para pesepeda.

"sebelum berbuat ulah di peloton dalam foto ini, pemotor udh celakain pesepeda dipeloton kita, 3 sepeda crash akibat dia sikut road captain depan kanan. Dari belakang barisan udh intimidasi dengan gas2 kanlpot brong dan mepet ke peloton," tulis sirdave20

"Udh ada niat jahat mau celakain, gue di tkp jadi kalo masih permisif soal ini ada masalah parah banget. Kejahatan di jalan kok dimaklumi. bukan soal pesepeda ama pemotor, ini soal niat jahat celakain orang," kutuk sirdave20 lagi.

Baca Juga: Begini Respon AHM Setelah Digugat Pabrikan Sepeda Trek Asal Amerika

Namun banyak juga yang malah mengomentari, kalau para pesepeda ini malah memakai jalur pemotor.

"Sepeda bukannya harus dipinggir dan dijalurnya ya? (Tanpa bermaksud membela pemotor yang mungkin melakukan kesalahan karena kesal)" tulis adisatria_panca.

"Maaf pak, ini sepeda-nya ditengah banget kayanya kalo based on photo. Memang dengan sengaja menabrak salah, kalo dengan sengaja berada bukan dijalurnya sepertinya juga salah pak, CMIIW" balas meichelstryd.

"Sama2 salah... Nyenggol salah.. bergerombol ngalangin jalan yg lebih cepet juga salah... Saling introspeksi aja... Mungkin yg pake motor sering terhalang dengan yg bersepeda.. dan mungkin juga biasanya yg bersepeda sperti itu orang banyak uang jadi seenaknya di jalan... Bnyak2 mungkin sih klo gini..." kata bawamilik_racing_team/

Kasus ini sendiri dikomentari para pakar safety riding, seperti Sony Susmana, dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Pengendara Kawasaki D-Tracker bikin ulah pada pesepeda di Sudirman (instagram.com/ahmadsahroni88)

Dikutip dari GridOto, Sony bilang polisi harus mengambil langkah tegas dan konsisten, untuk memberi hukuman kepada pelaku yang menyebabkan kecelakaan.

"Masalahnya di sini adalah bukan akibat dari kecelakaan, tapi bagaimana masing-masing pengendara beretika dan berperilaku di jalan umum. Untuk saling memahami aturan supaya tidak menimbulkan bahaya kecelakaan," ucap Sony.

Namun Sony juga menunjuk, soal rombongan sepeda juga membahayakan karena berjalan di tengah jalan raya.

"Memang judulnya jalan umum, dan benar semua kendaraan boleh menggunakannya, tapi tetap ada aturan yang harus ditaati untuk menghindari kecelakaan," kata Sony.

Baca Juga: Bikin Warga Palembang Resah, Gubernur Herman Deru Pernah Gendong Anak Bawa Sepeda Listrik

Sony menyebut sepeda yang punya kecepatan rendah, mestinya berada di jalur khusus atau minimal di pinggir jalan.

Soalnya kalau berada di tengah, tentu akan menimbulkan potensi kecelakaan, karena menyatu dengan motor dan mobil.

"Kalau kecepatan rendah berada di lajur tengah maka berpotensi tabrak belakang atau minimal menimbulkan kemacetan, begitu juga sebaliknya," tegas Sony.

Pastinya, pengendara Kawasaki D-Tracker ini harus tanggung-jawab, karena aksi arogannya.

"Tetap yang harus bertanggung jawab itu orang yang menyebabkan orang lain cedera," tukas Sony.

Pengendara Kawasaki KLX disebut sengaja masuk ke dalam barisan pesepeda, dan menjatuhkan salah satu di antara mereka. (Ig: @ahmadsahroni88)

Joel D. Mastana, Direktur Mobilitas Sepeda Motor IMI juga menyoroti kalau memang ada pesepeda yang berada di jalur tengah jalan raya.

"Semoga para pegowes sadar serta tidak selalu memonopoli jalan. Harus berbagi jalan," kata Joel.

Joel juga sepakat, kalau harus ada aturan dan sanksi tegas dari penegak hukum, untuk memberikan efek jera bagi seluruh pelanggar lalu lintas.

Apalagi kalau mencelakakan orang lain, dan bikin jelek nama pemotor ataupun pesepeda.

"Semoga segera ada aturan dan penindakan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan lainnya," tutup Joel.