Find Us On Social Media :

Cerita Biker Pertama di Indonesia Touring Pakai Honda CB125 ke Luar Negeri, Persiapan Super Matang

By Galih Setiadi, Sabtu, 30 September 2023 | 21:39 WIB
Priyo Handoko, biker yang touring pakai Honda CB125 ke luar negeri. (Istimewa)

MOTOR Plus-online.com - Pengalaman salah satu biker touring pakai Honda CB125 ke luar negeri, ternyata persiapannya matang banget bro.

Hal tersebut dilakukan seorang biker bernama Priyo Handoko menggunakan salah satu motor jadul, yaitu Honda CB125 tahun 1972.

Biker itu memulai perjalanannya dari Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (9/8/2023).

Beberapa persiapan dilakukan Priyo Handoko sebelum touring ke luar negeri.

"Untuk mempersiapkan itu semua saya membutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Untuk dokumen kendaraan (STNK, BPKB) lebih baik atas nama pribadi karena kalau atas nama orang lain akan membutuhkan surat keterangan kuasa," ungkap Priyo.

Ia berangkat menuju Semarang, kemudian melakukan penyeberangan ke Kalimantan Barat selama 40 jam.

Momen biker akan menyeberang menggunakan kapal. (Istimewa)

Priyo melakukan persiapan akhir di Kalimantan Barat sebelum masuk Serawak, Malaysia pada 14 Agustus 2023.

"Tanggal 14 Agustus Saya memasuki Negara Malaysia melalui PLBN Aruk, tidak ada kendala selama melewati imigrasi Indonesia ataupun Malaysia," ungkapnya.

Baca Juga: Biker Indonesia Tertawa Melihat Harga Kawasaki Ninja Terbaru Dibanding India

Tantangan yang dihadapi saat melewati jalan tol yang kanan kirinya masih hutan dan rawa-rawa.

Selain itu, dengan memakai motor tua, dituntut untuk lebih memperhatikan kecepatan dan waktu perjalanan.

Honda CB125 saat berada di pinggir jalan tol. (Istimewa)

Rute setelah masuk Serawak dilanjut menuju Telok Melano atau 0 km jalur Pan Borneo.

Setelah itu, dia melanjutkan perjalanan ke Kuching-Sibu-Bintulu-Miri, dan Miri adalah kota terakhir sebelum memasauki Brunei Darussalam.

Sejumlah persiapan dilakukan, seperti mengisi Form secara online (registrasi kendaraan), menukar uang Dolar Brunei, dan belanja kebutuhan selama berada di Brunei.

"Saya memasuki Negara Brunei Darussalam pada tanggal 18 Agustus 2023 pada hari Jumat, tidak ada kendala saat masuk ke Negara Brunei, hanya saja administrasi membawa kendaraan bermotor harus kita persiapkan sebelum masuk perbatasan, di Brunei CPD Carnet tidak berlaku, mereka mempunyai mekanisme tersendiri. Karena ada hari jumat kondisi jalan raya dan pertokoan cenderung sepi, saya memutuskan untuk lintas saja (Melewati)," kata Priyo.

Untuk melintas Brunei, Priyo menempuh jarak 150 km dan 30 km merupakan jembatan penghubung dari dua daerah Brunei yang dipisahkan oleh Serawak.

"Pada tanggal 20 Agustus 2023 saya Sampai di Kudat Sabah Tepatnya di Tip Of Borneo Ujungnya pulau Kalimantan Via Malaysia. Setelah saya sampai di tip Of Borneo Perjalanan saya lanjutkan menuju Kota Kinabalu," terang Priyo.

Baca Juga: Video Tingkah Biker Honda Supra Bapak Amankan Pelat Nomor Biarpun Lepas

"Saya sampai kota Kinabalu pada Tanggal 22 Agustus 2023. Di kota Kinabalu saya harus mencari Agen pengiriman menuju Malaysia Semenanjung," sambungnya.

Selama beberapa hari, biker itu tinggal di Kota Kinabalu untuk mengurus pengiriman motor.

Setelah motornya sampai temannya yang berada di Kuala Lumpur, ia melanjutkan perjalanan menuju Bangkok, Thailand.

"Perbatasan yang saya pilih adalah perbatasan yang berada di Bukit Kayu Hitam yang berbatasan dengan wilayah Sadao, Thailand. Melalui perbatasan Bukit kayu hitam ada sedikit kendala terkait dengan kendaraan yang berasal dari Indonesia, namun permasalahan itu dapat diselesaikan di hari yang sama pula," katanya.

Momen biker berada di perbatasan Thailand. (Istimewa)

Usai 5 hari berkeliling di Thailand, Priyo memutuska kembali ke Malaysia.

Rencana ke Myanmar belum bisa terlaksana dengan jalur darat menggunakan kendaraan sendiri.

"Pada awalnya untuk melintasi Myanmar saya punya 2 pilihan, pilihan yang pertama saya menunggu border Myanmar buka dan meletakkan motor di perbatasan Thailand-Myanmar tapi hal ini tidak bisa saya lakukan karena secara administrasi motor saya boleh di Thailand," kata Priyo.

"Hanya 1 bulan dan rencana kedua mengirim Kendaraan dari Bangkok menuju Kathmandu, akan tetapi karena harga pengirimannya terlalu tinggi saya harus mencari alternatif lain karena kedua pilihan tidak bisa saya ambil maka jalan lainnya adalah membawa Kembali motor ke negara Malaysia, walaupun harus Kembali sejauh 1200 km, tapi itu adalah hal
terbaik yang bisa dilakukan," tutur dia.

Setelah menempuh jarak sejauh 1.200 km, Priyo bisa melakukan pengiriman dari Malaysia atau masuk lagi ke Thailand ketika perbatasan Myanmar telah dibuka.

"Saya tiba di Malaysia lagi pada tanggal 17 September 2023. Saat ini kendaraan masih di Malaysia, dan sedang proses untuk melintasi Myanmar dengan jalan terbaik," tukasnya.