Find Us On Social Media :

Ahli BRIN Kasih Tahu Beli Motor Listrik Cek Komponen Rp7 Juta Ini yang Harus Ganti Setiap 1000 Hari

By Aong, Jumat, 20 Oktober 2023 | 08:47 WIB
Listrik Yadea didukung 6 baterai jenis graphene kalau lemah bisa ganti yang rusaknya saja (Istimewa)

MOTOR Plus-online.com – Bagi yang akan meminang kendaraan elektrik harap perhatikan part vitalnya.

Ahli BRIN kasih tahu beli motor listrik cek komponen Rp7 juta ini yang harus ganti setiap 1000 hari agar bagus.

Seperti diketahui komponen motor listrik yang vital dan harus ganti seribu hari tersebut yaitu baterai.

Pemerintah memberi subsidi Rp7 juta dalam rangka penggantian biaya baterainya. 

Untuk itu sebelum membeli motor listrik perhatikan dulu jenis baterainya supaya didapat yang maksimal.

Kualitas baterai jadi salah satu faktor yang menentukan harga jual motor listrik.

Ganesha Tri Chandrasa, EV and RE Senior Researcher BRIN, mengingatkan konsumen agar tak membeli motor listrik yang asal murah.

Katanya untuk itu konsumen harus tahu tingkatan baterai motor listrik yang ada di pasaran.

“Kalau yang standar, paling rendah adalah SLA. Motor-motor di bawah Rp 10 juta itu SLA, Lead Acid. Apalagi yang Rp 5 juta atau Rp 4 juta,” ujar Ganesha, kepada Kompas.com (17/10/2023).

Baca Juga: Untung Banget Beli Motor Listrik Yadea T9 di Toko Online Harganya Lebih Murah Rp 6 Jutaan

Baca Juga: 12 Proses Modifikasi Motor Listrik atau Konversi di Bengkel Bersertifikat, Ini Komponennya

“Naik sedikit ada yang namanya Lithium Ferrophospate (LFP). LFP itu 120 watt hour per Kg density-nya. Itu di antara lithium ion termasuk yang sedang lah, tapi dari sisi keamanan dia paling bagus. Jadi kalau kena panas, korsleting dan sebagainya, dia hanya keluar asap,” kata dia.

Ganesha juga mengatakan, di atas baterai LFP ada baterai NCA. Walaupun sama-sama berjenis lithium, tapi keduanya punya perbedaan.

NCA diklaim memiliki performa lebih baik buat motor listrik, bentuknya lebih ringkas dengan densitas lebih tinggi dibandingkan LFP.

“Kalau yang NCA dan sebagainya itu kan karena densitas sangat tinggi, kalau kita tusuk keluar api. Ada yang mengklaim di atasnya itu ada yang lebih aman, yang baterai BYD terbaru. Jenisnya dia sudah yang lithium NCA, tapi yang advance, yang terbaru, punya standar sendiri baterainya,” ucap Ganesha.

“Nah BYD membuat teknologi density-nya sama dengan NCA, tapi lebih aman. Itu harus diimbangi sama sensor-sensor sama safety yang bagus. Contoh Gesits, di BMS-nya, kalau dia melampaui suhu berapa, dia otomatis mati baterainya,” ujarnya.

Adapun buat baterai jenis Graphene, menurut Ganesha, kualitasnya sedikit di atas SLA, tapi masih berada di bawah lithium.

“Kalau Graphene sama dengan SLA (Lead Acid), harganya juga murah. Jadi kalau beli (motor listrik), bisa cek (harga) Alva berapa, Gesits berapa. Di brosur mesti lihat, lithium jenis apa, kapasitas berapa, dia harus pastikan,” kata Ganesha.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Tingkatan Baterai Sebelum Beli Motor Listrik.