Find Us On Social Media :

Harga Minyak Dunia Turun Terus Siap-Siap Harga Pertalite Turun Juga Tahun Baru 2024?

By Uje, Minggu, 31 Desember 2023 | 17:32 WIB
Ilustrasi SPBU Pertamina, apakah harga Pertalite akan turun di 2024? (Aong Ulinnuha)

MOTOR Plus - online.com Jelang tahun baru 2024 harga minya dunia saat ini sedang turun terus.

Rata-rata harga minyak dunia ada di angka 70 dollar per barrel di bulan Desember 2023 ini.

Seperti pada tanggal 31 Desember 2023 harga minyak dunia ada di angka 71,33 per barrel.

Lalu apakah ada rencana harga Pertalite turun juga pada tahun 2024 karena turunnya harga minyak dunia ini.

Dikutip dari tribunnews.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak menyiratkan ada penurunan harga BBM berubsidi di akhir tahun ini karena harga minyak mentah belum turun cukup dalam.

"Kalau harga minya di bawah 60 dollar per barrel baru (harga pertalite turun),'" ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Jumat (8/12) lalu.

Sebelumnya harga Pertalite naik karena harga minyak mentah dunia yang melambung tinggi.

Serta ada pelemahan nilai mata kurs Rupiah juga berkontribusi naiknya harga Pertalite.

Baca Juga: Berlaku Nasional Jelang Tahun Baru 4 Jenis BBM Turun Harga, Termasuk Pertalite?

 

Pertalite belum direncanakan turun tahun 2024 meskipun harga minyak dunia turun (Tribunnews.com)

Jika dipaksakan harga Pertalite diturunkan Rp7.000 per liter, maka selisih harga keekonomiannya masih terpaut jauh.

"(Kalau ditetapkan Rp 7.000) ya masih ada selisih," tambahnya.

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan sekitar 4 persen ke level terendah sejak Juni 2023

Pelemahan harga minyak mentah didorong meningkatnya kekhawatiran terhadap penurunan permintaan bahan bakar global, setelah data terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan kenaikan persediaan bahan bakar yang lebih besar dari perkiraan.

Pada 3 September 2022, pemerintah mengumumkan kenaikan harga solar subsidi dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertalite dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Walau harga BBM Subsidi masih tetap bertengger di posisinya saat ini, lesunya minyak mentah di akhir tahun ini telah memberi dampak pada harga BBM non-subsidi.

Per Tanggal 1 Desember 2023, harga Pertamax turun menjadi Rp13.350 per liter, Pertamax Green 95 turun menjadi Rp14.900 per liter. Sedangkan harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp15.350 per liter, Dexlite menjadi Rp15.550 per liter dan Pertamina Dex menjadi Rp16.200 per liter.

Perubahan ini merupakan wujud dari pelaksanaan aturan yang diterbitkan pemerintah yakni tentang formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

Sesuai dengan aturan tersebut maka tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan mengacu pada formulasi harga sesuai Kepmen ESDM, maka perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi.

Sepanjang Januari-Oktober 2023, realisasi penyaluran Pertalite mencapai 24,8 juta kiloliter. Jumlah tersebut, setara 76,4 persen dari kuota penyaluran Pertalite yang ditetapkan tahun ini.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa penyaluran Pertalite hingga Oktober 2023 masih sejalan dengan kuota tahun 2023.

"Pertalite masih sangat aman. (Kuota) Masih sangat cukup," ujar Irto kepada Kontan.co.id.

Seperti diketahui, kuota Pertalite pada tahun ini ditetapkan sebesar 32,56 juta kl. Jumlah tersebut lebih besar dibanding konsumsi Pertalite tahun 2022 yang berjumlah 29,34 juta kl.

Sebelumnya, Pertamina dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI menyampaikan, upaya pengendalian konsumsi Pertalite lewat skema Pilot Project Full Cycle JBKP Pertalite di 41 kota/kab dan dan QR Code berhasil menghemat konsumsi mencapai 1,7 juta kl.

Berbeda dengan Pertalite, penyaluran solar subsidi diproyeksi melebihi kuota. Berdasarkan realisasi 2022 sebesar 17,5 juta KL, penyaluran solar subsidi tahun 2023 diprognosakan akan naik 12,1% menjadi 19,6 juta KL tanpa adanya upaya pengendalian dan tidak dilaksanakan program Subsidi Tepat BBM.

Sejatinya, dengan selesainya program atau proses pendaftaran QR code di Juli 2023 dan mulai berlaku di Agustus dan juga upaya penghematan dan pengendalian penyaluran solar subsidi oleh Pertamina, prognosa penyaluran solar subsidi diproyeksi turun dari semula 19,6 juta KL menjadi 18,3 juta Kl.

Kendati demikian, kuota solar subsidi yang ditetapkan sebesar 16,8 juta kl tetap diproyeksikan tidak mencukupi kebutuhan.

Itulah sebabnya, usulan penyesuaian mengemuka. Berdasarkan usulan kuota dari Kementerian ESDM, dibutuhkan tambahan kuota Solar Subsidi sebanyak 1,2 juta kl.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Minyak Dunia Turun, Harga Sudah Pertamax Turun, Kenapa Harga Pertalite Tetap?