Find Us On Social Media :

Ramai Knalpot Brong, Desibel Knalpot Seharusnya Dicek Dulu Jangan Asal Tilang

By Didit Abdillah, Rabu, 24 Januari 2024 | 15:29 WIB
Polisi tindak motor knalpot aftermarket atau biasa disebut knalpot brong di Jakarta Timur, Rabu (18/1/2023). (Instagram/tmcpoldametro)

MOTOR Plus-Online.com - Knalpot aftermarket atau knalpot yang bukan orisinil bawaan pabrik kini sedang menjadi perhatian petugas kepolisian. 

Dikenal dengan nama knalpot brong, kini penggunaan knalpot aftermarket bisa langung ditindak dan disita bersama dengan motornya. 

Pemilik motor bisa menebus motor dengan membawa knalpot orisinil dan memasangnya di kantor polisi. 

Padahal penggunaan knalpot aftermarket ini bisa ditilang jika sudah melebihi ambang batas dari desibel suara yang dihasilka. 

Hal ini tertulis dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 56 tahun 2019 yang menjelaskan ambang kebisingan knalpot. 

Juga setiap motor dengan kubikasi mesin yang berbeda, juga punya batas maksimal desibel yang berbeda. 

Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa untuk motor berkubikasi kurang dari 80 cc, maksimal bisingnya 77 dB.

Sedangkan kubikasi 80 cc – 175 cc, maksimal bisingnya 80 dB.

Untuk motor di atas 175 cc, maksimal bisingnya 83 dB. Ketentuan ini mengacu pada ini mengacu standar global ECE (Economic Comission for Europe)-R-41-01.

Baca Juga: Video Polisi Tilang Motor Knalpot Brong di Sekolah, Bukan Pertama Kali Bro

"Jadi razia knalpot memang ada baiknya dilakukan untuk mengatasi polusi suara pasti kan, tapi harus jelas juga aturan dan standarnya," tutur Rio Tan, Manager Product Developmet PT. Enwan Multi Partindo, Produsen Knalpot Proliner. 

"Itu sudah jadi kewajiban petugas berwenang untuk melakikan penertiban, tetapi sosialisasinya juga harus diperluas mengenai peraturan knalpot aftermarket," lanjutnya. 

Knalpot aftermarket selalu disinyalir sebagai knalpot brong karena menimbulkan suara bising yang melebihi standar pabrik. 

Padahal sudah ada tipe knalpot standar racing yang memang diperuntukan untuk motor harian yan performa mesinnya sudah ditingkatkan. 

"Karena asosiasi produsen knalpot (AKSI, red) kan sudah sesuai aturan dengan produk-produk yang dibuat karena industri otomotif itu selalu berkembang," kata Amorex, Marketing dan Pengembangan Produk Knalpot Shijiro. 

"Jadi produk knalpot harian kami pun sudah sesuai dengan batas yang ditetapkan peraturan, seharusnya jangan langsung disita dan dihancurkan," timpalnya. 

Baca Juga: Bebas Tilang Knalpot Brong Silakan Dipakai di Motor Kapasitas Mesin Segini dan Memenuhi Syarat Ini