Find Us On Social Media :

Sempat Jadi Motor Terkencang di Dunia, Suzuki Hayabusa Kena Recall

By Ardhana Adwitiya, Sabtu, 27 Januari 2024 | 08:40 WIB
Suzuki Hayabusa 2024 terkana recall di Amerika Serikat. (Suzuki)

MOTOR Plus-online.com - Siapa yang tidak kenal sama motor sport Suzuki Hayabusa.

Motor yang pertama kali meluncur tahun 1999 ini sempat menyandang gelar motor terkencang di dunia.

Saat itu top speed Hayabusa bisa menembus 190 mph atau 306 km/jam.

Kabar terbaru, Suzuki Hayabusa 2024 terkenal recall.

Hal itu sesuai pengumuman Suzuki Motor Corporation, untuk menghentikan penjualan Hayabusa 2024 dan Hayabusa 25th Anniversary Edition.

Mengutip Rideapart.com, recall dilakukan karena ada masalah di sektor pengereman.

Permasalahan tersebut berkaitan dengan kemungkinan mur penyambung unit hidrolik ABS yang tidak dikencangkan dengan benar, sehingga dapat menyebabkan kebocoran minyak rem dari modul ABS.

Kebocoran minyak rem dapat mengakibatkan jarak berhenti yang lebih jauh, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Baca Juga: Kasus Motor Milik Ketua KPK Firli Bahuri yang Ditetapkan Jadi Tersangka, Pernah Direcall 

Berdasarkan catatan Suzuki Motor USA, sekitar 993 motor berpotensi terdampak di Amerika Serikat.

Motor yang terpengaruh masalah ini mencakup Hayabusa 2024 dan Hayabusa 25th Anniversary Edition yang diproduksi antara 7 Juli 2023 hingga 28 November 2023. 

Suzuki Motor Corporation yang merupakan induk perusahaan Suzuki Motor USA menjelaskan kronologi kejadian yang berujung pada keluarnya recall tersebut.

Pada tanggal 13 Desember 2023, pemeriksaan kualitas di pabrik Hamamatsu, Jepang mengungkapkan adanya kebocoran minyak rem.

Kemudian tim mengidentifikasi penyebab kebocoran tersebut adalah pengencangan mur minyak rem yang tidak lengkap pada modul ABS.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa seorang karyawan di lini produksi belum mengikuti proses pengetatan standar untuk mur ini.

Misal pengencangan mur menggunakan kunci torsi harus menjalani tiga tahap, namun karyawan ini hanya satu tahap.

Hal ini berpotensi mengakibatkan cengkraman mur tidak sesuai standar perhitungan, sehingga dapat mengakibatkan kebocoran minyak rem.