Find Us On Social Media :

Kisah Driver Ojol Maju Caleg DPRD DKI Jakarta, 8 Tahun Narik Kini Mau Perjuangkan Hak Ojek Online

By Ardhana Adwitiya, Selasa, 6 Februari 2024 | 18:30 WIB
Rusli, driver ojek online (ojol) yang maju sebagai Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil IV pada Pemilu 2024. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

MOTOR Plus-online.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 enggak cuma memilih Presiden, tapi juga anggota legislatif seperti DPR, DPD dan DPRD.

Menariknya, banyak calon legislatif (caleg) datang dari beragam latar belakang.

Salah satunya Rusli (54), Caleg DPRD DKI Jakarta yang berprofesi sebagai driver ojol (ojek online).

Rusli menjadi driver ojol sejak tahun 2016.

Artinya ia sudah 8 tahun narik ojek online.

Kini Rusli maju sebagai Caleg DPRD DKI Jakarta daerah pemilih (Dapil) IV dari Partai Buruh.

Menurut Rusli, driver ojol merupakan profesi yang terpinggirkan.

Misalnya, ketika para driver ojol hendak mengambil atau mengantar barang dan makanan di mal, apartemen, hingga gedung perkantoran, mereka disuruh melepas jaket ojek online.

Baca Juga: Kasus Maling Baterai Motor Listrik Sudah Terjadi Tahun 2022 Driver Ojol Kaget Baterai Motornya Lenyap

"Padahal, jika driver melakukan tindak pidana saat menggunakan jaket, kan mudah diidentifikasinya. Kalau enggak? Ya susah," ucap Rusli dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, saat pertama kali mendapatkan pesanan pertama sebagai pengemudi ojol, ia mengantar penumpang ke Tangerang, Banten.

Setelah menyelesaikan, ia baru mengetahui bahwa setiap orderan dipotong 20 persen dan itu berlaku sampai sekarang.

"Kalau dapat Rp 200.000, dipotong 20 persen. Kan lumayan," ucap dia.

"Dulu, dari 2016 sampai 2018, itu rata-rata Rp 700.000 per hari, dari 06:00 WIB sampai 19:00 WIB, dapat Rp 700.000," sambungnya.

"Coba saja kalau dipotong 20 persen jadi berapa dari setiap driver?,” ujar Rusli.

“Apalagi sekarang yang orderannya sulit," lanjutnya.

"Dulu kan kami juga masih pakai pulsa telepon, pengeluaran bensin, data internet terus jalan karena on aplikasi," tambahnya.

Baca Juga: Motor Driver Ojol Hilang Kena Bius Orang Ngaku Aparat di Boyolali Begini Kronologinya

"Keliling hujan-hujanan dan panas-panasan, pergi pagi pulang pagi, argo yang tak sesuai,” sambung dia.

Belum lagi, kata Rusli, permasalahan asuransi kecelakaan, status hubungan antara driver ojol dengan perusahaan, dan lain-lain.

Hal-hal tersebut yang mendorong Rusli menjadi Caleg DPRD DKI Jakarta untuk memperjuangkan hak-hak para buruh.

Di lain sisi, permasalahan terbesarnya menjadi caleg adalah minimnya dana kampanye.

"Ini yang menjadi masalah besar saya dan teman-teman ojol lain (yang juga menjadi caleg)," ungkap Rusli.

Rusli, Caleg DPRD Provinsi DKI Jakarta Dapil IV dari Partai Buruh. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

"Kenapa? Ojol ini sekarang orderannya sedang susah, kadang cuma dapat tiga orderan, apek,” lanjutnya.

“Tapi harus bayar kontrakan, harus beli pulsa, harus beli bensin, servis motor, anak pulang minta makan, istri nanti tagih uang," sambungnya.

"Terkadang. sampai di rumah malah dipunggungin istri, dia enggak mau menghadapi kita karena enggak bawa duit, mau ngapain? Sampai seperti itu,” tutur Rusli lagi.

Makanya Rusli terkadang hanya mangandalkan orang terdekat yang ingin membantunya tanpa imbalan.

Terpaksa ia memasang Alat Peraga Kampanye (APK) sendiri selepas mencari rezeki.

Kini Rusli blusukan seorang diri ke dapilnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Rusli, "Driver" Ojol yang Jadi Caleg DPRD DKI Jakarta "