Find Us On Social Media :

Otomotif Group Ngobrol dengan Pakar Soal Rem ABS Jadi Standar Motor di Indonesia

By Ardhana Adwitiya, Kamis, 7 Maret 2024 | 14:07 WIB
Otomotif Group gelar FGD soal rem ABS motor bersama pakar dan Kementerian terkait di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024). (Ardhana Adwitiya/MOTOR Plus-online)

MOTOR Plus-online.com - Otomotif Group, bagian dari Grid Network menggelar Forum Group Discussion (FGD) terkait rem ABS jadi standar motor di Indonesia. 

Adapun acara FGD itu berlangsung di Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024). 

Bukan pertama kali Otomotif Group mengamati pentingnya keselamatan berkendara di jalanan Indonesia. 

"Sejak tahun 1991 Otomotif Group telah berkomitmen ikut membuat konten tentant keselamatan berkendara," ujar Billy Riestianto, Editor In Chief GridOto.com.

Mengacu data periode 2020-2023, angka kecelakaan di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, hingga mencapai 155.000 kasus.

Kecelakaan motor disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari human error, sarana prasarana lalu lintas, hingga kondisi kendaraan.

Seiring berjalannya waktu, sistem pada kendaraan pun semakin berkembang, salah satu sistem kendaraan yang penting adalah pengereman, yakni hadirnya rem ABS.

Pada awalnya, rem ABS hanya disematkan pada moge sport touring. 

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu Apa Sih Beda ABS Satu Channel dan Dua Channel?

Seakan pabrikan motor memandang teknologi tersebut dapat diandalkan untuk meminimalisir kecelakaan. 

Bahkan di Eropa, semua motor 125 cc keatas wajib menggunakan ABS.

Sistem ini digunakan pada kendaraan bermotor untuk menunjang keamanan dan keselamatan penumpang. 

Sistem ini berfungsi ketika rem mendadak (panic brake) di jalan licin, sehingga mencegah roda tidak terkunci atau lepas kendali.  

Berdasarkan data dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), motor yang mempunyai sistem rem ABS dapat mengurangi resiko kecelakaan hingga 22 persen.

Sistem rem ABS pada motor juga menjadi bagian yang penting.

Terlebih apabila kontur jalan yang dilewati sehari-hari memiliki variasi tanjakan, turunan curam dan berlubang seperti di Indonesia.

Program ini dirancang dengan tujuan utama  dapat menciptakan kesadaran para pemotor, pemangku kepentingan dan para pemangku kebijakan mengenai pentingnya penggunaan sistem pengereman ABS.

Baca Juga: Ada Alasan Penting Motor Dengan Rem ABS Lebih Mahal Daripada Non-ABS

Sistem pengereman berteknologi ABS sebagai kebutuhan penunjang keselamatan hingga mengurangi resiko kecelakaan.

Melalui FGD, diharapkan bisa mendapatkan komitmen dari para pemangku kepentingan, pemangku kebijakan dan komunitas motor untuk bersama-sama mengampanyekan keselamatan berkendara dan pentingnya fitur ABS pada motor.

Otomotif Group mengundang beberapa narasumber, stake holders, serta komunitas yang kompeten tentang pentingnya penggunaan ABS. 

Peserta FGD kali ini adalah Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono, Dirkamsel Korlantas Polri Kombes Pol Mohammad Tora, Tim IATD Kemenperin Kemal Rasyad.

Lalu ada Akademisi Fakultas Teknik UI Ir. Tri Tjahjono, Badan Kementrian Perhubungan Darat Arifin, Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan RI Jumardi, Direktur Mobilitas Sepeda Motor Komunitas IMI Joel D Mastana. 

"ABS adalah keniscayaan, mencegah kematian mengurangi kecelakaan," ujar Tri. 

"Captive market sudah cukup kuat, kalau perlu pabriknya di Indonesia, teknologi harus berkembang,"

Sementara itu, Arifin mengatakan, perlu data dan analisa untuk menyusun aturan rem ABS jadi wajib di Indonesia. 

Baca Juga: Perbedaan Rem ABS Motor dan Mobil Bikin Bikers Penasaran, Cara Kerja Sama?

"ABS sangat baik, tapi untuk jadi undang-undang harus butuh data dan analisa supaya tidak banyak polemik saat diberlakukan," ucap Arifin. 

Hadir juga beberapa komunitas motor seperti Yamaha NMAX Club Indonesia (YNCI), Versys Owners Indonesia (VOID) dan paguyuban driver ojol.

Demonstrasi motor dengan rem ABS dilakukan Joel Deksa Mastana selaku Direktur Mobilitas Sepeda Motor IMI. (Ardhana Adwitiya/MOTOR Plus-online)

Serunya lagi, diadakan demonstrasi pengereman motor non-ABS vs ABS.