CDI Aftermarket, Ini Dia Untung-Ruginya

Motorplus - Jumat, 18 Oktober 2013 | 19:22 WIB

CDI Aftermarket, enggak asal plug n play kalau untuk motor turing

Tokcer di jarak pendek, tapi pas jarak tertentu yang lumayan jauh api busi seperti putus-putus di ruang bakar. Api busi enggak stabil itulah yang dialami beberapa teman-teman yang doyan turing. Tunggangan yang dipakai untuk perjalanan jauh dicekoki CDI aftermarket.

“Memang begitu. Makanya, mendingan pakai CDI aslinya atau pilihannya CDI orisinal dari motor lain,” beber Zaky Amaly, pengguna Honda Tiger yang juga builder dari Obelix Custom, Condet, Jakarta Timur. “Betul. CDI after market cuma bisa dipakai jarak pendek. Untuk turing sering bermasalah,” timpal Eka Seismono, dedengkot Sanggabuana Tiger Karawang (STK).

Keluhan seperti itu sih masuk akal. CDI non standar dianggap enggak cocok untuk perjalanan jauh. Api busi jadi enggak stabil saat jarak tertentu.

Malah, ada yang beranggapan kalau CDI aftermarket enggak tahan guncangan saat perjalanan jauh. Ini bisa dilihat dari packing CDI aftermarket yang enggak sekuat CDI standar. Karena itu, CDI aftermarket cuma bisa dibawa untuk jarak pendek dan kondisi jalannya cenderung mulus, seperti di jalanan sirkuit balap.

“Itu anggapan yang mungkin harus dicek dulu. CDI aftermarket dianggapnya plug n play. Main lepas CDI asli, terus diganti CDI non standar. Kalau begitu, pasti masalah,” timpal Subroto Laras alias Bronx dari Mandiri Motor, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Bronx yang aslinya Depok punya ana-lisis teknis banget. Maklum, dia mantan kepala bengkel resmi salah satu merek motor dan mobil. Meski sekarang pemilik bengkel umum, tapi omongannya bisa didengar. Iya, pak guru!

“CDI aftermarket enggak bisa main pasang. Harus disetel ulang. Kan, CDI sekarang sudah ada remotenya. Tinggal seting pick up pulsernya dan beberapa setelan yang lain. Kalau enggak diseting ulang, ya pasti ada masalah,” ujar Bronx.

Paling dasar lagi, karakter CDI aftermarket. CDI aftermarket tentunya dibikin 1 tipe pengapian. “Mayoritas CDI pengapian yang sekarang menganut sistem DC. Sangat bergantung dari aki,” kata Bronx.

Bronx pernah mendapatkan beberapa kasus saat turing dengan pengguna motor yang pakai CDI aftermarket. “Mendadak beberapa motor yang pakai CDI aftermarket mogok. Pas dicek akinya dah tekor, tapi dipaksa jalan,” bilang bapak dari satu anak.

Intinya yang paling dasar CDI after market yang mayoritas menganut sistem pengapian DC harus dicek kondisi aki. “Jadi jangan disalahkan CDI-nya kalau aki sudah tekor,” tutup Bronx.

Ok pak! (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular