Up Grade Performa Honda Spacy Fi, Tidak Cukup Hanya Dengan Ganti Injektor

Motorplus - Senin, 9 Desember 2013 | 08:15 WIB
motorplus
Up Grade Performa Honda Spacy Fi, Tidak Cukup Hanya Dengan Ganti Injektor

motorplus
Up Grade Performa Honda Spacy Fi, Tidak Cukup Hanya Dengan Ganti Injektor

Blok silinder BeAT karbu, mesti geser lubang baut dekat keteng

Keterbatasan part performa motor injeksi, khususnya skubek, tak membuat Boy Kritanto nyerah untuk up grade performa Honda Spacy Fi miliknya. "Awal beli motor tahun lalu, saya sudah tak sabar ingin langsung gedein kapasitas mesinnya. Tapi, saat itu nyari blok silinder buat dibore up dan part CVT-nya masih sulit. Soalnya sayang kalau komponen bawaan motor diutak-atik,” tutur warga Petukangan Utara, Jakarta Selatan ini.

Beruntung bengkel Bagas Speed yang berlokasi tak jauh dari rumahnya, kasih masukan bahwa untuk blok silinder bisa pakai punya Honda BeAT karburator. “Tapi, mesti sedikit dimodifikasi lubang baut yang dekat rantai keteng. Lubangnya harus digeser ke dalam,” terang Boy.

Sekalian ganti boring yang lebih gede buat dijejali piston Kawasaki Kaze oversize 1,00 (diameter 54 mm). Volume silinder pun bengkak jadi 125,9 cc. Namun biar kompresi tak terlalu tinggi, dome piston Kaze keluaran NPP tersebut dipapas rata. “Kubah kepala silindernya juga agak dikerok dikit. Tapi, saya belum ukur rasio kompresinya,” imbuhnya.

Untuk lubang masuk dan buang, diporting sekitar 0,5 mm. Lalu injektor diganti pakai punya Vario 125 Fi. Sementara, kem andalkan bawaan pabrik. Ubahan lain, per klep ditukar punya Kaze dikombinasi kuku klep Mio.

Di sektor CVT, cuma ganti roller yang bobotnya lebih ringan, yakni pakai 8 gram rata. “Lainnya masih standar ting-ting, termasuk knalpot. Namun diameter roda diganti pakai ring 17 inci,” tambah Boy.

motorplus
Up Grade Performa Honda Spacy Fi, Tidak Cukup Hanya Dengan Ganti Injektor

Injektor pakai punya Vario 125

Hasilnya ketika didyno di bengkel Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, power maksimum sukses terkerek jadi 8,114 dk di 7.280 rpm (standar sekitar 6,7 dk). Sementara, torsi puncak tembus 9,366 di 7.679 rpm (standar 7,2 Nm).

Sayangnya di putaran 7.000-an saat suhu mesin panas, masih terdengar suara ngelitik. Padahal bensin sudah pakai Shell Super. Tapi, begitu ECU-nya diganti pakai produk aRacer RC-1 seharga 5,8 juta milik USR, dan mapping fuel serta pengapian diatur sesuai kebutuhan mesin, ngelitik tadi langsung hilang.

Tak cuma itu, power maksimum juga berhasil terkoreksi lebih tinggi lagi. Yakni, jadi 8,913 dk di 6.333 rpm. Sedang torsi naik jadi 10,02 Nm di putaran yang sama (6.333 rpm). Artinya, jika mesin sudah bore up, untuk menyesuaikan kebutuhan bahan bakar di semua putaran mesin, tak cukup hanya ganti injektor saja.

Minimal pakai piggyback bro! (motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular