TIPS PERAWATAN DAN JADWAL PENGGANTIAN V-BELT

Motorplus - Sabtu, 25 Maret 2017 | 05:00 WIB

Enggak bisa sembarangan merawat V-belt alias sabuk di motor matic. Cuek dengan perawatan sabuk CVT di matic efeknya panjang bro.

Perawatan V-belt yang diprogram karena sabuk mentransfer daya ke roda belakang. V-belt ini membuat putaran dari primary pulley atau puli depan ke secondary pulley (puli belakang). Baru kemudian daya mesin direduksi terlebih dahulu di girboks, lalu diteruskan ke roda belakang.

Nah, V-belt di motor matik ini ada masa pakainya, yakni sampai sekitar jarak tempuh 20-25 ribu kilometer. Part yang menghubungkan puli depan dengan puli belakang ini, berada dalam ruang CVT (Continuous Variable Transmission) yang memiliki sistem pendinginan tersendiri. Sistem pendinginan dalam ruang CVT tersebut umumnya didesain tertutup, agar terhindar dari masuknya kotoran, debu dan air.

Sampai masuk partikel-partikel debu dan air, bisa membuat kinerja komponen CVT jadi bermasalah, bahkan mempercepat keausannya. Pastinya sobat gak mau dong, V-belt matik kesayangan putus sebelum waktunya. Kalau sudah putus, tentunya membuat matik sobat tidak bisa jalan lagi. Ibarat kata anak gaul, “Kelar hidup lo!”. Hehehe...

Nah, karena fungsi V-belt sangat penting di motor matik, maka perawatannya harus benar-benar diperhatikan. Bila odometer matik sobat sudah menunjukkan jarak tempuh 25 ribu km, meski V-beltnya belum putus, langsung saja lakukan penggantian. Karena, tidak ada gejala khusus atau bunyi-bunyi yang mengisyaratkan V-belt akan putus.

Kalau terasa dan vibrasi atau akselerasi tidak maksimal, itu cenderung diakibatkan roller yang sudah mengalami keausan. Sementara keausan pada V-belt, lazimnya hanya perdengarkan suara berdecit, itu pun lazimnya pada saat akselerasi awal.

Sebaliknya, ciri-ciri V-belt akan putus, hanya bisa dilihat secara fisik. Jadi, sobat kudu bongkar dulu bagian CVT-nya, dan lepas V-beltnya. Setelah V-belt dilepas, coba sobat periksa bentuk V pada semua bagian belt yang bergerigi, dan coba tekan bagian itu. Jika tampak ada retakan, maka belt harus segera diganti.

Perhatikan juga sisi samping belt di bagian yang cekung atau berbetuk V tadi. Bila sudutnya sudah terlalu tajam, artinya V-belt sudah aus dan mesti diganti. Dan biasanya keausan seperti ini akan menimbulkan suara berisik di CVT.

Oh iya, V-belt bisa juga cepat mengalami keausan sebelum 25 ribu km, bila beban kerjanya berlebihan. Misalnya motor matik sobat, bannya diganti pakai yang lebih lebar dari standarnya. Atau mesinnya dibore up ekstrem, yang membuat tarikan belt jadi terlalu kuat dan sebagainya.

Bila sudah mengalami keausan pada V-belt, untuk pembesut matik Yamaha, V-Belt Yamaha Genuine Part adalah pilihan bijak. Sebab, selain dibikin dari bahan berkualitas tinggi, mulai dari karet ambalannya, karet pelapis hingga serat baja di dalamnya, juga dirancang presisi dan seusuai dengan mesin matik Yamaha.

Jangan lupa pula melakukan perawatan rutin bagian CVT ini, di bengkel resmi. Karena beberapa bagian CVT pun memerlukan pelumasan pakai grease khusus. Bila harus pula melakukan penggantian roller, gunakan roller asli dengan bobot sesuai standar. (www.motorplus-online.com)

 

Penulis : Motorplus
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular