Kapur Barus Dicampur Ke Bensin Banyak Ruginya

Motorplus - Sabtu, 1 Juli 2017 | 11:10 WIB

Masih banyak bikers yang yakin, bahwa penggunaan kapur barus atau biasa disebut kamper, bila dicampur ke dalam bensin akan menaikkan angka oktannya.

Cara ini dianggap bisa membuat performa mesin jadi lebih baik. Benar gak ya?    

Kapur barus memang dulu digunakan sebagai additive untuk menaikan oktan bahan bakar jenis gasoline, yang beroktan rendah,” ucap Cecep Rusdi, yang menjabat IH Assessor Environmental Division di salah satu perusahaan bidang sertifikasi, inspeksi, konsultasi dan laboratorium di Jakarta.

Namun untuk sekarang, lanjutnya, dimana teknologi motor sudah berkembang pesat, sebaiknya penggunaan kapur barus buat naikin oktan, segera ditinggalkan.

(BACA JUGAWaspada Kuras Tangki Bensin di Motor Injeksi)

Sebab, kandungan napthelene kapur barus, hanya beroktan 90.

Dengan kata lain, zat berbentuk putih padat yang merupakan senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon dengan 2 cincin benzene ini, hanya efektif pada gasoline beroktan di bawah 90 kayak Premium.

Untuk yang oktan 90 ke atas, tidak akan berpengaruh banyak terhadap peningkatan oktan.

Jadi, kalau motor sobat dianjurkan menggunakan bensin beroktan di atas 90, ya belinya yang sesuai anjuran.

Jangan maksain beli bensin murah, terus dikasih kapur barus, percuma bro! Malah ada sisi negatif atau mudharatnya loh terhadap kesehatan kita.

“Dari dokumen Agency of Toxic Sibstaces and Disease Registry, kapur barus bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama kanker. Itu bila sering diserap oleh tubuh melalui mulut, kulit, pernapasan, dan dapat melalui plassenta. Bahaya juga buat kaum hawa yang lagi mengandung, bisa menyebabkan keracunan fatal pada janin dan bayi,” wanti pria yang berkantor di Jl. Raya Bogor KM 28, Jakarta Timur.

Di luar negeri, penggunaan naphthalene sudah dilarang keras. Walaupun naphthalene bisa terbakar dalam ruang bakar, namun pada pengujian emisi, kadar HC sering muncul.

Itu membuktikan kalau naphthalene tidak terbakar sempurna.

Efek kesehatan pada tingkat akut (jangka pendek), dapat menyebabkan neurotoxic, seperti vertigo, gastrointestal distress dan hepatic.

Bila terkena mata, bisa menyebabkan katarak.

Tuh, mending sobat pakai additive yang aman deh! (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular