Menghitung Biaya Komponen OEM VS Aftermarket

Hendra - Senin, 3 Juli 2017 | 08:39 WIB

Pilihan penggunaan komponen  Original Equipment Manufacture (OEM) alias part orisinal dan non OEM atau aftermarket.

Untuk komponen non OEM ini banyak pilihannya dari komponen kw alias kualitas 1, 2, 3.

Makin tinggi angka kw makin rendah kualitasnya.

Soal harga, komponen OEM biasanya dijual lebih tinggi daripada non OEM.

(BACA JUGA: Silaturahmi Bikers Di Senayan Dibubarkan Polisi Gara-Gara Bikers Alay)

Semisal, untuk kampas rem depan Mio J Series dijual Rp 75 ribu.

Untuk aftermarket harganya bisa lebih murah setengahnya.

“Merek-merek aftermarket harganya bisa lebih murah antara 30-50 persen dari harga OEM. Ada juga merek merek tertentu aftermarket harganya lebih mahal dari OEM karena memang spesifikasinya lebih tinggi misalnya untuk keperluan racing,” ungkap Arif, mekanik Mustika Jaya.

Soal daya tahan menurut mekanik yang mangkal di Jl. Swadaya, Larangan, Tangerang ini menyebutkan tergantung dari cara pakai.

“Tetapi, kalau penggunaannya relatif sama, kualitas OEM masih di atas aftermarket KW. Misalnya, untuk kampas rem OEM dengan pemakaian normal bisa hingga 6 bulan, nah untuk aftermarket palingan 4 bulanan,” ungkapnya.

Secara matematis dengan hitungan harga dan lama penggunaan, sepintas penggunaan aftermarket jauh lebih hemat, sebab dengan harga setengah dari OEM, daya tahannya lebih dari setengah penggunaan dari OEM.

“Tetapi ada hal lain juga yang harus dipertimbangkan. Terkadang menggunakan barang aftermarket ini kalau gak jelas produsennya, bisa bikin rugi,” bilang Arif lagi.

Fadly, salah satu pengguna skubek memiliki pengalaman mengganti barang aftermarket dengan merek gak jelas.

“Pernah ganti kampas rem. Baru dipakai seminggu, udah bunyi gesrot seperti kampasnya habis. Anehnya, pas dibuka kampas masih tebal, kemudian dibersihkan, hilang. Tak lama kemudian muncul lagi bunyi itu. Ternyata gram-graman yang menempel di kampas itu bikin bunyi. Akhirnya ganti dengan OEM hilang,” jelasnya,

Arif menambahkan, jika kualitas komponen aftermarket tak bagus, dampaknya terhadap komponen lain akan ada. 

“Misal ganti rantai KW jelek, pasti bikin cepat rusak gir. Ganti kampas rem kw jelek, pasti mempercepat penggantian cakram,” tutupnya.

Menggunakan part aftermarket bukannya tak untung. Menurut Arif, kalau pun menggunakan part non OEM, pilihlah komponen dari produsen yang jelas.

“Banyak merek-merek produk aftermarket yang cukup bagus. Sebut nama Indoparts dan Aspira. Merek-merek ini punya standar yang jelas. Pabrikannya juga jelas. Jadi, lebih aman,” bilangnya. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Hendra
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular