Suryanation Motorland Grand Battle 2017, Surabaya, MENDUNIA BERSAMA SURYANATION MOTORLAND

MOTOR Plus-online - Seri terakhir Suryanation Motorland untuk tahun 2017 sukses menggoncang kota Pahlawan.

Lebih istimewa karena event dengan tittle Suryanatin Motorland Grand Battle digelar selama dua hari (11-12/11) di lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur.

Suryanation Motorland Grand Battle ini, merupakan ajang bertemunya ketujuh penyandang gelar Best of The Best tiap region kota sebelumnya (Medan, Palembang, Tangerang, Semarang, Banjarmasin, Makassar dan Denpasar) untuk memburu predikat The Greatest Bike Suryanation Motorland 2017. Tentunya, seluruh pacuan diadu dengan Best of The Best dari kota Surabaya.

“Pemenang The Greatest Bike Suryanation Motorland 2017, akan diajak ikut kontes tingkat dunia bertajuk International Motor Bike Expo di Verona, Italia yang akan diselenggarakan tanggal 18 - 21 Januari 2018,” ujar Ari Kusumo Wibowo, Brand Manager Surya, PT Gudang Garam Tbk.

Ada 130 peserta yang ikut Custom Bike Contest di region ini.

Dari region Surabaya sendiri, motor penyandang The Best Of The Best direbut Harley-Davidson Shovel Head 1970 milik Lufti Ardika yang digarap rumah modifikasi Queen Lekha Chopper Jogjakarta.

Motor ini mengusung tema American Old Skool Chopper, yang diberi nama SKUT (Surat Kecil Untuk Tuhan).

Untuk menentukan The Greatest Bike, pihak Suryanation Motorland berkolaborasi dengan dua juri tambahan dari tiga juri inti, Bimo Hendrawan (Bimo Custombikes Jakarta), Lulut Wahyudi (Retro Classic Cycle) dan Tommy Dwi Jatmiko (Mastom Custom Jakarta).

Dua juri tambahan itu ada Koichiro Kurosu owner Cherry’s Company Jepang dan Indra “Bluesman” Pranajaya dari Razzle Dazzle Chopper Works Bandung, Jawa Barat.

Dengan pertimbangan yang alot, akhirnya The Greatest Bike Suryanation Motorland 2017 direbut oleh motor Best of The Best dari Surabaya.

“Akhirnya doa saya dikabulkan oleh Tuhan dan bisa berangkat ke Verona, Italia. Sesuai nama motor ini, Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT) yang isinya agar bisa menang dalam kontes. Disana pasti saya gunakan untuk belajar soal modifikasi dan menularkan saat saya pulang dari Verona,” ungkap Lutfi.