Lagi Happening di MotoGP, Nih Plus Minus Swing Arm Karbon Yang Dipakai Marc Marquez

Arseen - Selasa, 26 Juni 2018 | 08:23 WIB
Twitter.com/denkmit
Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand

Selain kaku, swing arm haruslah kuat dan ringan.

"Hampir semua swing arm akan lebih ringan jika dibuat dari serat karbon dibanding aluminium," tambahnya.

Jika swing arm berbahan aluminium dipaksakan dibuat kaku, bakal mudah pecah dan patah.

Itulah kekurangan aluminium yang segera ditutup oleh bahan serat karbon.

(BACA JUGA: Mengejutkan... Jumlah Pembalap MotoGP Tahun Depan Bisa Berkurang, Ini Dia Penyebabnya)

Ada yang bilang bahwa swing arm karbon jauh lebih mahal dibanding aluminium, memang, tapi gak sepenuhnya benar.

Memang sih, jika hanya membuat satu buah swing arm, bahan karbon lebih mahal dibanding aluminium.

Twitter.com/MotoGP
Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand
Tapi Cecchinelli menjelaskan jika swing arm selain karbon dibuat untuk sangat kaku, bakal mudah patah dan akhirnya dalam semusim butuh banyak swing arm.

(BACA JUGA: Jelang MotoGP Belanda, Bukan Istirahat Marc Marquez Malah Ikutan Event yang Menguras Tenaga)

Kalau butuh banyak swing arm berarti boros dong.

Sedangkan swing arm karbon bisa dibilang lebih awet dan tidak mudah patah, makanya tidak selalu bisa dikatakan karbon lebih mahal.

Kekurangan lainnya adalah masalah keselamatan.

"Bukan karena serat karbon tidak aman, tapi karena setelah crash memungkinkan swing arm karbon lebih sulit dianalisis masalahnya," tambah Cecchinelli.

Swing arm karbon harus diteliti dengan sinar X untuk penyelidikan cukup dalam setelah crash, tidak seperti aluminium yang langsung bisa dilihat di trek atau di box.

Selain itu, swing arm karbon lebih rentan hancur menjadi potongan kecil jika ada kecelakan besar.

Jika aluminium mudah patah jika dipaksakan kaku, serat karbon lebih mudah hancur.

(BACA JUGA: Bakal Seru.. Legenda MotoGP Sebut Motor Marquez Enggak Bakal Cocok Dipakai Lorenzo)

Lalu mengapa tidak semua tim MotoGP menggunakan swing arm berbahan serat karbon?

Beberapa tim saat ini masih puas dengan batas kekakuan swing arm aluminium mereka dan hasilnya masih bisa diterima.

"Intinya: sulit didesain, sulit diproduksi, bisa repot kalau kena crash parah, dan sementara teknologi konvensional menggunakan aluminium masih bisa diterima hasilnya, masih dominan digunakan sampai saat ini," sambung Cecchinelli.

Plus swing arm karbon

- Lebih kaku dibanding aluminium sehingga lebih bagus untuk balapan
- Tidak mudah patah seperti aluminium
- Untuk jangka panjang, biayanya lebih murah (syarat: tidak mengalami crash parah yang membuat swing arm hancur)
- Lebih ringan daripada aluminium

Minus swing arm karbon

- Untuk membuat satu buah swing arm, biayanya cukup mahal
- Lebih mudah hancur menjadi potongan kecil
- Sulit didesain, sulit dibuat

Penulis : Arseen
Editor : Arseen




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular