Viral, Mahasiswa Korban Begal Motor Malah Dituduh Sebagai Pelaku, Disabet Parang dan Disekap Dirumah Kosong

Ahmad Ridho - Minggu, 28 Oktober 2018 | 13:20 WIB
Tribun Video
Mahasiswa korban begal motor malah dituduh sebagai pelaku di Bekasi.

MOTOR Plus-online.com - Seorang mahasiswa bernama Sandy Hidayatullah (19) menjadi korban pembegalan di Jalan Unisma, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Kamis (25/10/2018) sekitar pukul 01.00 WIB.

Sandy adalah mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Islam 45.

Dilansir dari TribunJakarta.com, kejadian itu bermula ketika Sandy hendak keluar kampus seorang diri untuk membeli makanan menggunakan sepeda motor.

Setelah membeli makan, ia memutuskan untuk kembali ke kampus.

Hasil Moto2 Australia 2018, Murid Valentino Rossi Melempem di Posisi ke-12

Awas, 7 Model Pelat Nomor Ini Jadi Incaran Polisi di Razia Gabungan Besok, Ancaman Penjara 2 Bulan

Diperjalanan, tiba-tiba ia didekati tiga orang menggunakan sepeda motor Vega R.

"Tiga orang itu boncengan bertiga, tiba-tiba langsung nodong pakai parang sama teriak-teriak minta barang-barang berharga saya," kata Sandy di kediamannya di Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Sabtu (27/10/2018) seperti dilansir dari TribunJakarta.com.

Sandy saat itu mencoba melindungi diri namun ketiga pelaku langsung memukul kepala korban dengan benda tumpul.

Pelaku lain mengayunkan senjata tajam ke bagian punggung korban.

Astaga! Alex Rins Nyumpahin Iannone Kecelakaan Saat Balap Nanti

"Pas kejadian itu posisi lagi dalam keadaan sama-sama jalan kan, saya langsung jatuh dari motor sampai lengan kanan saya luka karena kehantam aspal," ungkap Sandy.

Kemudian, Sandy mencoba bangun dan langsung mengambil motornya yang masih dalam keadaan menyala.

Meski tubuhnya penuh luka, Sandy berusaha menjauhi pelaku dan melaju ke arah Jalan Charil Anwal atau tepatnya lampu merah dekat RS Mitra Timur.

Ia pun juga berteriak minta tolong, namun tak ada satu pun yang menolongnya.

Horang Kaya Mah Bebas, Yamaha R15 Dibikin Bentor di Aceh, Penumpang Rebutan Minta Dianter

Ketika sampai di lampu merah dekat jembatan RS Mitra Timur, ia justru malah bertemu dua orang pengendara motor yang tiba-tiba meneriakinya sebagai pelaku begal.

Ia pun semakin panik dan mencoba melarikan diri ke arah Jalan Raya Rawa Semut karena takut warga mengejar dan memukulinya.

"Saya panik kenapa jadi saya yang diteriakin maling, sambil jalan saya teriak-teriak saya korban begal bukan pelaku begal," jelasnya.

Saat ia melaju ke arah Jalan Cut Meutia, Sandy dipepet sebuah mobil Daihatsu Ayla berwarna putih.

Hasil Moto3 GP Australia 2018: Murid Valentino Rossi Mengejutkan Semua

Mobil tersebut berpenumpang empat orang yang mengaku polisi.

Ia pun diinterogasi dan dimintai identitasnya.

Sandy juga diminta masuk ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota.

"Saya coba yakinin sama empat orang yang ngaku polisi itu, kalau saya bukan begal, saya korban begal, saya bilang juga kalau saya mahasiswa Unisma, ini identitas saya, semua saya tunjukin, tapi tetep saya malah disuruh masuk dan saya tetep dituduh begal," jelasnya.

Starting Grid MotoGP Australia, Valentino Rossi di Posisi Ke-7

Empat orang yang mengaku anggota polisi itu justru malah mengikat tangan korban menggunakan lakban.

Di dalam mobil, ia diapit dua orang berperawakan besar.

"Di dalam mobil kepala saya disuruh nunduk, lalu badan saya ditekan pakai lutut dua orang yang mengapit saya, saya juga sempet nanya-nanya kalau saya mau dibawa ke mana, lalu mereka bilang dibawa ke Polres," ungkap Sandy.

Sandy masih tetap diinterogasi dan dituduh begal.

Sok kenal, Akhirnya Polisi Bikin Miris Pemotor Yang Hindari Razia Ini

Bahkan, empat orang tersebut juga mengancam Sandy.

"Ngaku aja lu begalkan, jangan ngelawan kalau lu ngelawan gue tembak lu," ujar Sandy menirukan ucapan orang yang mengaku sebagai anggota polisi tersebut.

Bukannya dibawa ke polres, korban justru dibawa ke sebuah lokasi yang tak diketahuinya.

Di lokasi, mulut dan mata korban ditutup menggunakan lakban.

Bagaimana Nasib Pemilik Motor dan Mobil yang Kredit di BCA Finance Pasca Gempa di Palu?

"Mereka cuma bilang saya janga ke mana-mana, diem-diem di tempat ini, kalau kabur ditembak, terus saya tanya bapak mau ke mana, lalu mereka bilang mau balik ke TKP dekat kampus Unisma," jelas Sandy.

Hingga subuh tiba, Sandy mengaku keempat orang tersebut tak kembali menemuinya.

Kemudian, ia mencoba keluar dengan tangan terikat dan mata tertutup.

"Saya lihat dari celah lakban yang nutupi mata saya, saya kayak berada di dalam rumah kosong, nggak ada pintunya banyak coret-coretan di dindingnya, lalu saya coba keluar dan minta tolong ke warga sekitar," ujarnya.

Kecewa dengan Performa Motornya, Maverick Vinales Ingin Tunggangi Motor Ducati atau Honda

Sekitar pukul 06.30 WIB pagi, ada seorang warga yang menolongnya dan menelepon polsek sekitar.

Menurut Sandy, dari keterangan warga, dirinya disekap di daerah Pondok Gede.

"Nggak lama warga datang ramai kan, lalu datang polisi pakai seragam dinas introgasi saya, nanya alamat saya, kenapa saya bisa sampai di sana," jelasnya.

Sandy pun kemudian di bawah ke Polsek Bekasi Timur untuk membuat laporan berita acara pemeriksaan.

Kasus Sandy ini pun masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Source : Tribun Jakarta
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular