MOTOR Plus-online.com - Duet Abie Kuntadi dan Adito Pradipta ini patut dicontoh nih.
Kakak-adik yang tinggal di Cinere, Jakarta Selatan ini menggilai pacuan 2-tak dan membangun motor bersama-sama.
Uniknya keduanya memilih pacuan 2-tak legendaris yang sama-sama memiliki kapasitas mesin 250 cc.
Yaitu Yamaha TZR 250 1989 & Aprilia RS250 2001.
Baca Juga : Sok Jagoan, Video Pengendara Motor Yamaha NMAX Arogan, Blokir Jalan Saat Macet
Baca Juga : Banyak Yang Belum Tahu, Ini Keunggulan Sokbreker Dengan Link
TZR 250 ini milik sang adik, Abie Kuntadi.
Ia dapatkan dari teman ayahnya, kira-kira enam tahun yang lalu.
“Awalnya sering dipakai balap di Sirkuit Ancol. Tapi, kemudian gak hidup sejak tahun 1992 sampai 2012.
Saya minta motor ini,” buka Abie. Untuk ngebangun motor legendaris ini tergolong sulit.
“Populasinya yang cuma ada dua unit di Indonesia. Jadi susah nyari spare part-nya, kebayang kan? Butuh waktu agak panjang supaya bisa normal dan dipake trackday di Sentul,” lanjutnya.
TZR milik Abie merupakan versi reverse cylinder yang meluncur pertama kali pada 1989.
“Ketimbang varian lain, versi ini juga tergolong langka karena hanya diproduksi sampai 1991 saja. Kalau klaim power mesinnya sih sama, yakni sekitar 45 dk,” terangnya.
“Tapi, karena kondisi motor mati sejak 1992, maka dalemannya diperbarui, pistonnya sudah ganti pakai merek Wossner dan karburator juga sekarang pakai Mikuni TM 34.
Barang-barang ini harus beli dari ebay. Restorasi mesinnya oleh bengkel Samudera Speed di Lebak Bulus,” lanjutnya.
Motor ini didapat dalam kondisi warna standar putih dan merah.
“Tapi,kondisi cat sudah mulai pudar. Makanya diganti pakai livery Marlboro seperti motornya Eddie Lawson waktu main di GP500 bersama Yamaha.”
Aslinya TZR250 keluaran 1989 pakai kombinasi pelek 17-18 inci.
“Tapi, kondisi pelek standar 18 incinya sudah gak karuan. Makanya ganti pakai 17 inci khusus TZR 250 juga yang punya lebar 4,5 inci. Untuk ban pakai Michelin Pilot Power RS di depan dan belakang.”
“Sokberer depan dan belakang masih pakai bawaan. Memang sudah bisa disetel depan-belakangnya. Yang belakang ada sembilan setelan preload. Makanya, motor ini memang siap balap dari lahir,” tutupnya.
Sekarang giliran pacuan sang kakak, Adito Pradipta.
Aprilia RS250 keluaran 2002 ini memang sempat dipasarkan resmi di Indonesia di awal tahun 2000-an.
“Karena itulah motor ini surat-suratnya komplit. Jadi,
masih enak dipakai di jalan raya,” bilang Dito.
RS 250 merupakan motor jalan raya yang diadopsi dari RS250GP yang legendaris.
Makanya, motor ini memiliki power yang tinggi untuk motor jalan raya.
“Motor ini konfigurasinya v-twin dengan bore x stroke 56 x 50,6 mm. Kalau dari klaimnya powernya bisa sampai 72 dk dan torsi 60 Nm. Wajar sih, karena rpm-nya saja bisa 14 ribu,” terangnya.
Kaki-kaki standar Aprilia juga mumpuni untuk penggunaan
balap. “Sok depan upside down dan monosok, sudah dibekali setelan rebound dan kompresi.
Sementara, bagian swing arm sudah pakai bahan magnesium.
Makanya,nikungnya juga enak banget motor ini.”
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1032 th 2018.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Aulia Wafiq Prianata a.k.a Uje |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR