Padahal Bebas Pajak, AHM Belum Mau Jual Motor Listrik Honda PCX Electric, Apa Kemahalan?

Galih Setiadi - Minggu, 26 Januari 2020 | 13:25 WIB
Pradana/GridOto.com
Honda PCX Electric mejeng di IIMS Motobike 2019.

MOTOR Plus-online.com - Astra Honda Motor (AHM) belum mau menjual motor listrik miliknya, yaitu Honda PCX Electric.

Padahal, Pemprov DKI Jakarta punya bonus buat pengguna motor listrik.

Dari Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 3 Tahun 2020, motor listrik dipastikan bebas aturan ganjil genap.

Dan yang paling penting, motor listrik enggak perlu bayar pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Baca Juga: Enggak Nyangka, Ratusan Motor Listrik di Jakarta Sudah Mengaspal, Bebas Pajak dan Dapat Bonus Lainnya

Baca Juga: Breaking News, Pajak BBN Motor Listrik Di Jakarta Akhirnya Gratis, Harga Jadi Semakin Murah

Beberapa waktu lalu, warganet dihebohkan dengan postingan harga Honda PCX Electric tembus Rp 109 juta.

Gridoto.com
Harga Honda PCX Electric tembus Rp 100 juta.

Data harga dan pajak harga PCX Electric terungkap setelah netizen mengunggah dua buah foto di grup Facebook driver ojek online.

Istimewa
Driver ojek online yang pakai Honda PCX Electric

Salah satunya foto detail harga Honda PCX Electric dari aplikasi Cek Ranmor DKI.

Jadi, apa karena itu AHM belum mau menjual motor listrik ?

Baca Juga: Desainnya Unik Banget, Motor Listrik Newron EV-1 Ini Pakai Bodi Kayu

Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) bilang saat ini Honda PCX Electric belum akan dijual.

"Kami sementara ini masih pakai skema sewa dulu untuk Honda PCX Electric," kata Ahmad Muhibbuddin, Jumat (24/1/2020).

Astra International
Honda PCX Electric belum dijual dan masih berstatus sewa.

Ternyata, bukan karena harga Honda PCX Electric yang terlalu mahal.

Ia beralasan, masih banyak tantangan yang harus diselesaikan sebelum memasarkan motor listrik, khususnya Honda PCX Electric.

Baca Juga: Setelah Honda PCX Electric, Yamaha Siapkan NMAX Listrik Bodi Slim Aerodinamis

"Seperti sisi teknologi, masih perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan berkendara masyarakat," terangnya.

Muhib melanjutkan, kebiasaan masyarakat di Indonesia adalah mengandalkan motor untuk kemampuan jarak tempuh yang jauh dengan kecepatan yang memadai.

Kemampuan tersebut, dijelaskannya masih dimiliki oleh kendaraan berbasis combustion engine, sehingga memerlukan waktu untuk penyesuaian ke motor listrik.

Tantangan lainnya, menurut Muhib, adalah pasokan baterai dan manajemen pengelolaan limbahnya untuk motor listrik.

"Selain itu masalah sarana penunjang juga sangat penting, mulai ketersediaan charging station hingga hal lain terkait after sales services," tutup Muhib.

Source : GridOto.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Indra GT




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular