Mencengangkan, Gara-gara Virus Corona Polusi Udara Berkurang, Ini Penyebabnya

MOTOR Plus-Online.com - Pandemi virus Corona ternyata memberikan dampak positif bagi lingkungan yakni berkurangnya polusi udara.

Seperti yang brother tahu, virus Corona membuat gelaran balap dunia batal serta beberapa produsen motor menutup pabriknya.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi berkumpulnya orang di satu tempat sehingga dapat mengurangi penyebaran virus Corona.

Akibat terbatasnya aktivitas masyarakat serta tidak ada pemotor, terjadi penurunan polusi udara secara global.

Baca Juga: Hindari Virus Corona, Servis Motor Honda Bisa Dilakukan di Rumah, Segini Biayanya

Baca Juga: Virus Corona Mengancam Semua Event Balap Motor Dunia Ditiadakan

Melansir dari Kompas.com, saat China melakukan lockdown akibat virus Corona, sebuah gambar satelit menunjukkan tingkat polusi yang menurun drastis.

NASA via BBC

Polusi udara di China dari citra satelit NASA

Selain itu, di langit Eropa juga mengalami penurunan polusi.

Para astronom menggunakan instrumen Tropomi pada satelit Copernicus Sentinel-5P untuk mengambil gambar permukaan Bumi.

Gambar itu diambil dari 1 Januari hingga 11 Maret 2020.

Baca Juga: Panik Corona Masyarakat Stok Sembako, Pertamina Jelaskan Persediaan BBM dan Elpiji Selama 16 Hari Kedepan

Gambar tersebut menunjukkan penurunan nitrogen dioksida, yakni emisi gas buang dari kendaraan bermotor dan asap industri, yang turun secara drastis.

"Penurunan emisi nitrogen dioksida di atas Lembah Po di Italia utara sangat nyata," jelas Claus Zehner, manajer misi Badan Antariksa Eropa ( ESA) Copernicus Sentinel-5P.

"Hal ini menyebabkan lebih sedikit lalu lintas dan kegiatan industri (berlangsung di Italia)," sambungnya.

Efek dari Lockdown membuat berkurangnya penggunaan motor dan tutupnya pabrik besar seperti Yamaha di Italia dan Honda di China.

Baca Juga: Anti Virus Corona, Distributor Komponen Vespa ini Tetap Buka Seperti Biasa, Harganya Turun?

Selain itu, pengurangan polusi juga menurunkan angka kematian akibat virus Corona.

"Sungguh luar biasa, jumlah kematian dan hilangnya harapan hidup dari polusi udara menyaingi efek dari merokok tembakau dan jauh lebih tinggi daripada penyebab kematian lainnya," kata fisikawan Jos Lelieveld dari Cyprus Institute di Nicosia.