Lebih lanjut, pria dengan sapaan Yus itu menjelaskan efek motor 250 cc pakai Pertalite dari segi performa.
"Secara performa, lebih gampang detonasi kalau udaranya panas. Jadi performanya jauh enggak enak, kalau digas juga lag, gak langsung lari ada jeda dulu." ungkap Yus.
Enggak cuma bikin performa loyo, pemakaian bensin tidak sesuai rekomendasi juga bisa memunculkan detonasi atau proses pembakaran pada mesin yang tidak tepat pada waktunya.
"Kalau detonasi sering, bisa rusak juga (mesin). Karena detonasi itu, terjadi spike sebelah kanan diikuti pada temperatur. Kalau enggak tahan (mesin), pistonnya bisa bolong, stang sehernya bisa bengkok," kata pria berkacamata tersebut.
Lebih lanjut, Yus menyoroti sikap pemilik kendaraan yang mengisi Pertalite.
"Sebenarnya resiko balik lagi ke penggunanya (atau) pemiliknya. Hanya mau irit sejumlah uang, tapi ada resiko kerusakan mesin yang mungkin butuh biaya perbaikan besar," tutur Yus.
"Dan sebetulnya beberapa kendaraan dikasih warning sama pembuatnya. (Misal) Kalau tidak memakai BBM sesuai rekomendasi, jika terjadi kerusakan, maka garansi tidak berlaku," tukasnya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR