Fakta Seputar Sopir Odong-odong Maut di Serang, Ternyata Enggak Cuma Tidak Punya SIM

Galih Setiadi - Kamis, 28 Juli 2022 | 08:45 WIB
TribunTangerang.com
Sopir odong-odong maut di Serang memakai kaos oranye, ternyata tak hanya tidak punya SIM.

MOTOR Plus-online.com - Deretan fakta sopir odong-odong yang jadi tersangka dalam kecelakaan maut di Serang, enggak cuma tidak memiliki SIM simak lainnya.

Sopir odong-odong di Serang, Banten berinisial JL (27) ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (27/7/2022) siang.

Bukan tanpa alasan, sopir odong-odong tersebut menyebabkan 9 penumpang tewas dan 22 orang lainnya luka-luka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui JL lalai saat mengendarai odong-odong.

Tidak hanya itu, JL ternyata tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) A.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.

"Sesuai dengan alat bukti yang telah dikumpulkan penyidik berkeyakinan dan telah menguji keyakinan dalam gelar perkara menetapkan saudara JL usia 27 warga Sentul Kragilan sebagai tersangka per tanggal 27 Juli 2022," ujarnya mengutip Kompas.com.

JL ditetapkan pasal berlapis yakni Pasal 310 ayat 2 ayat 3 dan ayat 4 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang kelalaian berkendara yang mengakibatkan kecelakan lalu lintas hingga mengakibatkan korban mengalami luka ringan luka berat dan meninggal dunia.

Baca Juga: Odong-odong Tertabrak Kereta Api di Banten, Suara Musik Bikin Sopir Tak Dengar Peringatan

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, JL langsung ditahan oleh penyidik selama 20 hari ke depan.

Seorang warga bernama Aris mengatakan, keponakannya menjadi korban tragedi odong-odong tertabrak kereta api itu.

Saat ini keponakan Aris dirawat di RS Hermina Ciruas.

Menurut keterangan dari keponakannya, saat kejadian, odong-odong melaju dari Cilebu menuju Walantaka.

Kompas.com
Kondisi odong-odong setelah ditabrak kereta di Serang, Banten

"Ada dua odong-odong, yang satu udah duluan, satu lagi yang ditumpangi ponakan saya mengejar," ujarnya, Selasa, dilansir TribunBanten.com.

"Odong-odong ngebut dan supir enggak mau berhenti, udah diimbau oleh penumpang, tapi terus jalan aja," jelasnya.

Sementara itu Ketua RT setempat, Mansur menyebut odong-odong tersebut sudah beroperasi sejak 3 bulan terakhir.

Penumpang odong-odong biasanya jalan-jalan keliling kampung dengan tarif per orang antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Tersangka, Sopir Odong-odong Maut di Serang Ternyata Tak Punya SIM, Ngebut karena Ditinggal"

Source : Kompas.com,TribunBanten.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Indra GT




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular