Motor PLUS-Online.com - Pada hari ketiga Piala Dunia 2022, Argentina akan mulai bermain melawan Arab Saudi dan disiarkan langsung pada pukul 17.00 WIB.
Siapa sangka kalau timnas Argentina pernah menjadi andalan bagi legenda balap MotoGP, Valentino Rossi pada tahun 2018.
Pada saat Piala Dunia 2018, Italia yang notabene negara asal Valentino Rossi justru tidak lolos untuk kualifikasi.
Alhasil Valentino Rossi yang juga gemar sepakbola menjagokan negara lain pada Piala Dunia 2018.
Valentino Rossi pun memilik Argentina untuk ia jagokan pada Piala Dunia 2018 dengan beberapa alasan.
Kedekatan dengan legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona adalah alasan utamanya memilih Argentina.
Keakraban dua atlet legendaris memang sudah terjalin sejak lama dan keduanya punya rasa hormat yang cukup tinggi satu sama lain.
Selain itu kemenangan MotoGP Argentina 2015 adalah salah satu yang termanis bagi Valentino Rossi.
Kala itu ia memuncakki klasemen sementara dan mulai punya peluang untuk juara dunia MotoGP 2015, meski akhirnya di seri penutup kalah dari Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Harga Pertalite Dan BBM Subsidi Lain Belum Diturunkan Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Alasannya
Namun sialnya pada saat tahun 2018, Valentino Rossi justru mengalami insiden dengan Marc Marquez untuk kedua kalinya.
Marc Marquez yang terlalu agresif menabrak Valentino Rossi dari sisi dalam, sehingga pemilik sembilan gelar juara dunia itu finish di posisi 19.
Meski ada momen pahit, Valentino Rossi tetap mendukung Argentina di Piala Dunia 2018.
Piala Dunia 2022 juga menjadi momen spesial bagi atlet legendaris lainnya, Lionel Messi.
Sebagai kapten Timnas Argentina, Lionel Messi ingin menjadikan Piala Dunia 2022 sebagai yang terakhir dalam kiprahnya untuk tim nasional.
Messi ingin fokus berkiprah secara proffesional saja di tim yang saat ini masih ia bela, Paris Saint Germain.
Baca Juga: Bikin Senyum Suzuki Sindir Francesco Bagnaia, Musim Terbaik Tapi Tidak Di Piala Dunia
| Source | : | MotoGP.com |
| Penulis | : | Didit Abdillah |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR