Pajak Progresif Bakal Dihapus, Punya Motor Banyak Jadi Riang Gembira

Albi Arangga - Kamis, 16 Maret 2023 | 12:15 WIB
Otomania.com
Ilustrasi kolektor motor bakal gembira jika penghapusan pajak progresif terealisasikan.

MOTOR Plus-Online.com - Memiliki motor banyak tidak jadi persoalan menyusul adanya rencana penghapusan pajak progresif.

Yups, pajak progresif jadi satu tantangan tersendiri bagi para bikers yang doyan banget koleksi motor.

Sebab, semakin banyak motor tanggungan pajaknya juga semakin besar.

Jika manajemanya buruk, koleksi motor bisa jadi bumerang hanya karena tidak mampu menanggung beban pajak yang begitu besar.

Angin segar sepertinya akan datang menyusul adanya wacana terkait dengan penghapusan pajak progreif.

Wacana ini memiliki alasannya, lantaran pengenaan pajak kendaraan kedua, ketiga dan seterusnya dianggap tidak memberikan manfaat bagi penerapan single data.

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Yusri Yunus menyebutkan kesulitan single data karena keengganan dalam mengurus data kendaraan.

"Pajak progresif membuat wajib pajak tidak ingin kendaraan miliknya atas nama sendiri atau keluarga satu KK karena adanya kewajiban membayar lebih mahal," ungkapnya, dikutip dari Gridoto.com.

Baca Juga: Kapan Lagi Pemutihan Pajak Kendaraan 2023 Ada Diskon 50 Persen Dan Lainnya, Cepat Urus

Padahal, kesesuaian data kepemilikan kendaraan menurut Brigjen Yusri sangat penting.

Ia mencontohkan, data tilang elektronik yang tidak sampai ke pelanggar karena data kendaraan sudah dijual dan pemilik enggan balik nama.

“Makanya kita mengharapkan progresif, sudahlah dihilangkan saja supaya valid," kata Brigjen Yusri Yunus.

Ia menambahkan, dengan single data yang valid dimana data Dispenda, Jasa Raharja, Polisi akan dimudahkan dalam proses identifikasi kendaraan termasuk dalam hal kecelakaan lalu lintas.

"Ini yang kita harapkan. Makanya kami ingatkan udahlah nggak usah pakai pemutihan itu bukan hal yang bagus,“ bilangnya.

Hal lainnya, mengenai pengurangan biaya balik nama.

Menurut Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi, Pajak BBN dianggap tidak fair bagi sebagian pemerintah daerah (Pemda).

Penyebabnya, banyak kendaraan yang beroperasional di luar daerah yang bersangkutan.

“Kendaraan baru pasti akan banyak datang dari luar kota rasanya tidak fair ya mereka operasional di suatu daerah tapi bayarnya di tempat lain,” kata Irjen Firman.

Baca Juga: Asyik Korlantas Polri Minta Biaya Balik Nama Kendaraan dan Pajak Progresif Dihapus

Oleh karenanya, Irjen Firman nantinya pengurangan beban dari Pembalikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB II) dan penghapusan pajak progresif ini akan meringankan beban masyarakat.

Dengan begitu, permasalahan mengenai ketidaksesuaian data segera teratasi dengan baik apabila masyarakat betul-betul sadar untuk membayar pajak.

Penulis : Albi Arangga
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular