Ketua Umum Aspelindo Peringatkan Konsumen Usai Penggerebekan Gudang Oli Palsu di Tangerang

Berawal dari laporan masyarakat sekitar yang curiga, akhirnya terbongkar dua gudang memproduksi dan mendistribusikan oli palsu.

Selain itu Sigit Pranowo juga memberikan peringatan kepada masyarakat khususnya pemilik kendaraan soal bahaya oli palsu.

Pria berkacamata ini memperingatkan pemilik kendaraan untuk selalu waspada akan peredaran oli palsu yang masih marak.

MOTOR Plus-online/ A. Ridho

Alat pres label oli palsu dan tutup botol ikut disita tim khusus penggerebekan gudang oli palsu di Pinang, Tangerang.

Selain itu dirinya turut memberitahu ciri-ciri oli palsu dengan oli asli.

Ciri oli palsu dan oli asli pertamakali bisa dilihat dari kemasannya.

"Yang pasti lihat kemasannya pasti ada perbedaan. Selain itu nomor seri atau barcode yang bisa dicocokkan. Intinya ada yang bisa dibedakan," tegas Sigit Pranowo yang hadir saat penggerebekan gudang oli palsu di Tangerang, kemarin.

Baca Juga: Era Motor Listrik Dimulai, Pertamina Yakin Jualan Oli Masih Laris 10 Tahun ke Depan

Ditambahkannya, setiap merek oli punya ciri khas yang berbeda-beda.

Produsen pasti ingin produknya tidak bisa ditiru dengan penambahan pengaman atau teknologi seperti barcode yang bisa di scan.

Pastinya untuk melihat pertama bisa dari kemasan, nomor seri dan barcode.

Sementara untuk warna dan kandungan cairan oli tidak bisa ditebak.

Karena harus melalui uji lab dan melewati beberapa tahapan sebelum bisa memastikan apakah itu oli palsu atau oli asli.

Sementara itu Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kemendag, Khakim Kudiarto kepada wartawan menjelaskan kalau harga oli palsu yang berhasil digerebek Kemendag dan tim khusus harga jualnya sangat murah.

Dibanding harga oli asli yang dijual di pasaran (toko resmi atau SPBU), oli palsu punya harga 1/3 lebih murah.

Baca Juga: Terbongkar Daftar Merek Oli Palsu Ratusan Ribu Liter Senilai Rp16,5 Miliar yang Berhasil Diungkap

Bisa dikatakan jika harga oli Rp 100.000, maka produsen oli palsu ini menjual produknya kurang lebih Rp 33.000.

Setelah dilakukan penggerebekan, gudang termasuk gerbang bagian depan langsung diberi garis warna kuning bertuliskan Barang Dalam Pengawasan.