Nahas Pemudik Baru 1 Jam Sampai Kampung Halaman Di Tegal Tewas Ditusuk Keponakan Sendiri Gara-gara Minta Motor

Ardhana Adwitiya - Senin, 24 April 2023 | 19:49 WIB
Tribunnews.com
Ilustrasi penusukan, dilakukan keponakan kepada om sendiri di Tegal gara-gara marah minta motor baru.

MOTOR Plus-online.com - Banyak pemudik senang bisa kembali ke kampung halaman setelah pandemi Covid-19 menerpa Indonesia 3 tahun terakhir.

Namun nasib nahas menimpa pemudik bernama Wahyono (32), tewas ditusuk keponakannya sendiri yang minta dibelikan motor baru.

Dikutip dari Tribun-Pantura.com, sang keponakan yang melakukan penusukan bernama Aprilian Rosi Putro (23).

Tragedi paman ditusuk keponakan sendiri terjadi pada Senin (17/4/2023).

Yang memilukannya lagi, korban baru 1 jam sampai ke kampung halamannya di Dukuh Karangjongkeng, RT 03/RW 09, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Baru 1 jam melepas rindu bersama keluarga, Wahyono jadi korban aksi tak terduga dari sang keponakan.

Ayah pelaku sekaligus kakak dari korban, Rosichi menceritakan kronologi insiden mengerikan itu.

Rosichi menjelaskan, sang anak pernah mengalami beberapa kali kecelakaan yang mengakibatkan luka pada bagian kepala dan cukup parah.

Baca Juga: Detik-detik Anggota Satpol PP Ditikam Pedagang Kopi Keliling di Bundaran HI, Pemotor Ketakutan 

Singkat cerita karena kecelakaan yang berulang dan mengenai bagian kepala, pada tahun 2007 syaraf di otak pelaku rusak sehingga masuk rumah sakit dan mendapat perawatan.

Kerusakan syaraf tersebut mengakibatkan pelaku menjadi berbeda, saat marah bisa menggebu-gebu dan tidak terkontrol, ditambah jika keinginannya tidak dipenuhi.

"Jadi anak saya ini kan habis menjual tanah warisan dan rencananya ingin dibuatkan rumah, sehingga saat nanti pulang dari pondok pesantren sudah ada rumah," kata Rosichi.

"Tapi yang beli inikan bayarnya nyicil baru setengahnya, nah sedikit demi sedikit saya belikan material batu bata, besi dan lain-lain akhirnya uang habis," sambungnya.

"Nah anak saya ini marah dan minta uang penjualan tanah Rp 40 juta ditarik lagi dan ingin ia gunakan beli motor baru," lanjutnya.

"Tapi kan uang sudah saya belikan material jadi sisa Rp 3 juta," tambah ayah pelaku.

"Anak saya tidak mau dan akhirnya marah, ngamuk dan mengancam saya, akhirnya saya melarikan diri keluar rumah," ungkap Rosichi.

Bahkan untuk menghindari kejaran dan amukan sang anak, Rosichi kabur sembunyi di makam desa setempat dari subuh sampai malam hari.

Baca Juga: Fakta Mengherankan di Balik Tewasnya Driver Ojol di Stasiun Karet

Karena kabur dari kejaran sang anak sejak subuh, Rosichi belum sempat bertemu sang adik yang menjadi korban.

Ia tidak berani masuk ke rumah karena mengetahui sang anak masih mencarinya.

"Adik saya ini baru sampai rumah sekitar setengah sampai satu jam, sampai peristiwa penusukan terjadi dilakukan anak saya," lanjut lagi Rosichi.

"Seharusnya sasarannya saya, tapi yang kena malah adik saya atau om nya sendiri, ya salah sasaran," tambahnya.

"Adik saya ditusuk di bagian dada pakai pisau belati," sambungnya.

Rosichi mengatakan, sang anak pulang ke rumah sekitar satu bulan sebelum lebaran.

Tapi saat masih di pondok pun, kata Rosichi, kondisi kejiwaan atau saraf sang anak juga sudah terganggu.

Alhasil puncak kemarahan terjadi saat minta motor baru tapi tidak dipenuhi.

Baca Juga: Update Kasus Driver Ojol Tewas Ditusuk, Pelaku Sempat Lari Ke Dukun

Sejak kecil atau tepatnya kelas 1 SD, pelaku tinggal dengan sang ayah karena kedua orangtuanya bercerai.

"Dokter sudah menyampaikan ke saya bahwa akibat luka di bagian kepala ini, kedepannya akan menimbulkan masalah ke anak saya," tambahnya.

"Bahkan dokter mengingatkan untuk menjaga anak ini, obat-obatan untuk saraf juga sampai saat ini masih dikonsumsi anak saya," jelasnya.

Saat kejadian, korban yang adalah om dari pelaku sedang ada di belakang.

Kemudian tiba-tiba datang keponakannya sambil ngamuk mencari ayahnya.

Ketika ditanya oleh korban ada apa, pelaku masih mengamuk sampai merusak motor.

Lalu tanpa basa basi pelaku langsung menusuk korban hingga tumbang.

Akibat kehabisan banyak darah, korban pun meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Baca Juga: Dari Ratusan Knalpot Motor Bekas Jadi Patung Hanoman, Pemuda Tegal Hasilkan Cuan

"Saya mau menolong, tapi anak saya ini masih mengincar saya," kata Rosichi.

"Sempat pisau hendak mengenai bagian leher, tapi saya masih bisa mengelak dan kabur menjauh dari rumah," lanjutnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Vonny Farizky mengungkapkan, pelaku langsung diamankan karena kebetulan saat kejadian ada anggota Polres Tegal di sekitar TKP.

Untuk motif dari pelakum kata Vonny, sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut.

"Proses autopsi sudah kami lakukan, hasilnya korban meninggal dunia karena mendapat tiga kali tusukan benda tajam di bagian dada," ungkap Vonny Farizky. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Baru Saja Mudik ke Kampung Halaman, Warga Slawi Tegal Ini Tewas Ditusuk Keponakan Sendiri

Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Joni Lono Mulia




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular