Find Us On Social Media :

Tren Part CNC Di Mesin Motor Balap Porting 2 Silinder Lebih Presisi

By Nurul, Selasa, 22 Agustus 2017 | 16:14 WIB

Penggunaan part-part yang diolah di mesin CNC, makin intens di dunia balap nasional.

Khususnya, pada kelas yang memperlombakan mesin dua silinder, seperti Kejurnas Sport 250 cc.
Fenomena ini bukan berarti mekanik mulai malas mengoprek mesin pakai tangan sendiri.

Tapi, ada keuntungan lain yang ditawarkan mesin CNC, yang susah diraih mekanik dengan tangannya sendiri.

“Seperti porting mesin dua silinder itu, susah presisi antar silinder kalau menggunakan tangan. Maklum, headnya kan punya dua lubang masuk dan buang. Kalau sedikit berbeda saja antara porting di lubang kiri dan kanannya, kerja mesin jadi tidak maksimal. Dengan mesin CNC ini presisi karena dikerjakan robot,” ujar Sandy Agung, bos SND Racing yang punya 11 mesin CNC.

Wah, kalau begitu nantinya tenaga mesin motor setiap tim bisa sama dong?

(BACA JUGA :  Hendriansyah, Selain Balap Juga Sibuk Belajar CNC Untuk Mengembangkan Produk Balapnya)

Kan head silindernya cuma diorder dari beberapa bengkel yang punya mesin CNC?

Eitss... Enggak begitu juga! Setiap mekanik tetap bisa melakukan keterampilan korek lubang porting, hingga dapat angka flow yang tinggi.

Nanti, hasilnya, baru dirapikan dan dibikin presisi oleh mesin CNC, antara inlet/exhaust port silinder kiri dan kanan.

“Betul, jadi enggak akan sama semua di setiap motor. Nanti head yang sudah dibuat mekanik bisa kita copy. Discan 3D dan diolah lagi di software khusus, agar hasilnya lebih maksimal dan presisi. Jadi, bisa saja bentuk porting antara mekanik A sampai Z berbeda. Disesuaikan order yang mereka berikan,” tambah Sandy, yang belum menentukan harga untuk copy head silinder.

Lebih advance, mesin CNC juga bisa membuat model porting yang tidak bisa dibuat dengan tangan.

Seperti yang diterapkan Jessy Liga Siswanto alias Coq, bos Kawahara Racing.

Lubang inlet dibuat bersisik pada area permukaannya.

Dari tes di flowbench, inlet model bersisik ini punya flow lebih besar dibandingkan inlet dengan permukaan mulus.

Bukan tidak mungkin, seiring kemajuan zaman, fenomena inlet bersisik akan jadi tren di pasar senggol, bukan di pasar ikan loh, hehe..

Kalau diurut lebih dalam, sebenarnya bukan cuma head silinder CNC yang booming.

Jauh sebelumnya, BRT-Bintang Racing Team juga punya noken as alias kem CNC untuk Yamaha YZF-R25.

Kem ini sangat digemari bahkan hampir seluruh tim balap sempat pakai kem bikinan BRT.

Maklum, membuat kem untuk motor dua silinder juga tidak boleh berbeda antara kiri dan kanan.

Makanya, sulit juga untuk dikerjakan tangan.

Nah, korekan mesin dua silinder ini nampaknya akan lebih banyak dibantu oleh mesin CNC.

Tapi, seperti dibilang tadi. Sentuhan khas seorang mekanik juga tidak bisa ditinggalkan.

Semuanya saling berkaitan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tul nggak? (www.motorplus-online.com)