Find Us On Social Media :

Yuk Kenali Untung Ruginya Pakai Filter Udara Kering Atau Basah di Motor

By Mohammad Nurul Hidayah, Selasa, 5 Juni 2018 | 14:08 WIB
Ilustrasi filter udara motor (Otobursa.com)

MOTOR Plus-online.com - Di motor terdapat dua macam tipe filter yang sering ditemui.

Misalnya di Yamaha Mio generasi awal masih menggunakan filter tipe kering.

Kemudian di Yamaha Mio Soul sudah menggunakan filter tipe basah.

Antara filter kering dan basah di Yamaha Mio, keduanya terbuat dari bahan kertas.

Tipe kering, kertasnya tidak ada pelumas.

(BACA JUGA : Bukan Cuma Lorenzo, Yamaha Bakal Bajak Satu Pembalap Honda Buat Musim Depan)

Sedangkan tipe basah kertasnya mengandung pelumas. Kedua filter ini punya kelebihan dan kekurangan.

Tipe kering dalam pemakaian bisa dibersihkan.

Caranya disemprot angin kompresor setiap kali servis.

Meski bisa dibersihkan namun tetap ada batas pemakaian.

"Bagusnya setiap 9.000 km ganti," jelas Agus Gober, mekanik Mandiri Motor, Bantar Gebang, Bekasi.

(BACA JUGA : Pengamat MotoGP Yakin Bukan Karena Tangki, Tapi Yamaha yang Bikin Lorenzo Bisa Menang di Italia)

Untuk filter basah, kekurangannya tak bisa dibersihkan.

"Tapi, waktu pemakainnya bisa sampai 15.000 km," jelas Gober yang bukan teman Donald Bebek itu.

Namun tergantung juga kondisi lingkungan.

Kalau dipakai di tempat berdebu, baru mencapai 2.000 km atau 5.000 km kudu ganti agar aliran udaranya lancar.

Gober pernah maksa membersihkan filter tipe basah.

(BACA JUGA : Kenapa Motor Matic Enggak Bisa Menyala Kalau Standarnya Turun? Ini Penjelasannya)

Kemudian dikasih oli kembali. Namun sial, motor larinya hanya 80 km/jam.

Akhirnya tetap ganti baru.

Makanya banyak yang ogah menggunakan filter basah.

Karena harganya mahal dan tak bisa disemprot angin.

Solusinya banyak yang menggunakan filter kering.

Apalagi di Mio lama dan baru ukurannya sama.